Distorsi Pasar Versi Ekonomi Islam Menurut Perspektif Konsumen (Studi Kasus Pasar Ampel Surabaya)

Distorsi pasar merupakan kondisi pasar yang tidak seimbang di mana terjadi hal-hal yang mengganggu mekanisme pasar yang sudah tersusun rapi. Distorsi yang terjadi dilakukan oleh komponen pasar itu sendiri dalam rangka memperoleh keuntungan lebih cepat dan lebih banyak, namun di sisi lain merugikan k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rinaldi Yoga Tamara, 041311433131
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/91941/1/ABSTRAK%20FEB.EI.223-19%20Tam%20d.pdf
http://repository.unair.ac.id/91941/2/DAFTAR%20ISI%20FEB.EI.223-19%20Tam%20d.pdf
http://repository.unair.ac.id/91941/3/DAFTAR%20PUSTAKA%20FEB.EI.223-19%20Tam%20d.pdf
http://repository.unair.ac.id/91941/4/FULL%20TEXT%20FEB.EI.223-19%20Tam%20d.pdf
http://repository.unair.ac.id/91941/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Distorsi pasar merupakan kondisi pasar yang tidak seimbang di mana terjadi hal-hal yang mengganggu mekanisme pasar yang sudah tersusun rapi. Distorsi yang terjadi dilakukan oleh komponen pasar itu sendiri dalam rangka memperoleh keuntungan lebih cepat dan lebih banyak, namun di sisi lain merugikan komponen pasar yang lain. Hal ini tentu bertolak belakang dengan prinsip pasar ideal sesuai dengan perspektif ekonomi islam yaitu keadilan, mengindari mudharat, dan memperhatikan maslahat bagi seluruh komponen pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap distorsi pasar pada pasar Ampel Surabaya berdasarkan perspektif ekonomi islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Melalui metode probability dengan jenis random sampling, sampel konsumen pasar yang diambil sebesar 134 responden. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner tertutup dengan skala Likert. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa adanya keadaan distorsi pada pasar Ampel Surabaya, ditunjukkan dengan hasil jawaban responden. Sebanyak 64,4% mendominasi frekuensi pernyataan adanya motif ba’i najasy dengan frekuensi tinggi. Sebanyak 67,2% mendominasi frekuensi pernyataan adanya motif ikhtisar dengan frekuensi tinggi. Sebanyak 60,4% mendominasi frekuensi pernyataan adanya motif tadlis dengan frekuensi tinggi. Sebanyak 38,8% mendominasi frekuensi pernyataan adanya motif taghrir dengan frekuensi tinggi.