ANALISIS PENERAPAN BEHAVIOR-BASED SAFETY (BBS) TERHADAP ANGKA KECELAKAAN KERJA AKIBAT PERILAKU TIDAK AMAN (Studi di PT. X Bontang, Kalimantan Timur)
Angka kecekalakaan kerja di Indonesia terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sampai akhir tahun 2015 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 105.182 kasus. Berdasarkan hasil penelitian, 88% penyebab kecelakaan kerja adalah akibat perilaku tida...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English English Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/92001/1/FKM%20143%2019%20Yus%20a%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/92001/2/FKM%20143%2019%20Yus%20a%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/92001/3/FKM%20143%2019%20Yus%20a%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/92001/4/FKM%20143%2019%20Yus%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/92001/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English Indonesian |
Summary: | Angka kecekalakaan kerja di Indonesia terbilang cukup tinggi. Berdasarkan
data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sampai akhir
tahun 2015 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 105.182 kasus. Berdasarkan hasil
penelitian, 88% penyebab kecelakaan kerja adalah akibat perilaku tidak aman.
Menurunkan angka kecelakaan kerja sudah berbagai pendekatan yang diterapkan,
pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang sangat efektif. Behavior-based
safety merupakan sebuah pendekatan yang diterapkan dalam situasi kerja dimana
setiap orang yang berada di setiap tempat kerja tidak hanya bertanggung jawab pada
keselamatan dirinya sendiri akan tetapi juga terhadap keselamatan orang lain.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dan rancangan
penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Penentuan dan
pengambilan sampel dalam penelitian ini mengguakan teknik accidental sampling
untuk safety officer sebesar 5 responden sedangkan teknik cluster sampling untuk
tenaga kerja sebesar 95 responden. Metode analisis data yang digunakan ialah
deskriptif yang bersifat semi kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kriteria dan tingkat
kematangan behavior-based safety di PT. X secara umum sudah berada di level 4
yaitu “High Performing” dengan rata-rata 3,5 atau level tinggi. Sedangkan analisis
angka kecelakaan kerja menggunakan STS PT. X berada di kategori antara +2,0
dan -2,0 dalam artian angka kecelakaan kerja di PT. X setelah menerapkan program
K3 berbasis behavior-based safety tidak mengalami perubahan yang bermakna.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Penerapan behavior-based safety di PT.
X sudah dapat menentukan perilaku tidak aman (unsafe action), kondisi tidak aman
(unsafe condition), dan kesalahan sistem (fault system) serta menurunkan angka
kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh unsafe action. Diharapkan PT. X
meningkatkan kriteria ownership, memberikan pelatihan dan melakukan
peninjauan ulang secara khusus membahas program behavior-based safety yang
telah diterapkan dan melakukan tindak lanjut dengan segera. |
---|