ANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR EKSOGEN DAN ENDOGEN DENGAN KELUHAN GANGGUAN KULIT AKIBAT KERJA (Studi Kasus pada Homeindustry Electroplating di Desa Durungbanjar Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo)

Dermatitis kontak akibat kerja dapat diartikan sebagai segala kelainan kulit yang terjadi pada saat setelah bekerja dan disebabkan oleh pekerjaan. Pelapisan logam merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi terhadap kejadian dermatitis kontak akibat kerja dikarenakan terdapat bahan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DANANG SETIA BUDI, 101511133039
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/92005/1/FKM%20146%2019%20Bud%20a%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/92005/2/FKM%20146%2019%20Bud%20a%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/92005/3/FKM%20146%2019%20Bud%20a%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/92005/4/FKM%20146%2019%20Bud%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/92005/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Indonesian
Description
Summary:Dermatitis kontak akibat kerja dapat diartikan sebagai segala kelainan kulit yang terjadi pada saat setelah bekerja dan disebabkan oleh pekerjaan. Pelapisan logam merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi terhadap kejadian dermatitis kontak akibat kerja dikarenakan terdapat bahan kimia iritan seperti nikel dan kromium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor risiko kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja pelapisan logam di CV. X dan CV. Y Desa Durungbanjar Kabupaten Sidoarjo. Desain studi yang digunakan yaitu cross sectional dengan pendekatan observasional. Sample penelitian berasal dari total populasi sejumlah 28 orang yang masing-masing terdiri dari 13 pekerja pelapisan logam di CV.X dan 15 pekerja pelapisan logam di CV. Y. Penelitian dilakukan pada bulan November – Mei 2018. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner, obervasi dan lembar anamnesa dokter. Variabel dalam penelitian ini yaitu lama kontak, frekuensi kontak, suhu dan kelembaban, jenis pekerjaan, usia, masa kerja, jenis kelamin, riwayat penyakit, personal hygiene dan penggunaan alat pelindung diri. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 64,3% pekerja pelapisan mengalami dermatitis kontak. Uji koefisien kontingensi untuk menilai kuat hubungan menunjukkan bahwa terdapat hubungan (p value <0,05) antara faktor eksogen yaitu lama kontak, frekuensi kontak dan faktor endogen yaitu jenis pekerjaan, personal hygiene dan penggunaan alat pelindung diri. Faktor lama kontak memiliki korelasi sangat kuat (c=0,764), faktor frekuensi kontak memiliki korelasi yang kuat (c=0,710), faktor jenis pekerjaan memiliki korelasi yang kuat (c=0,616), faktor personal hygiene memiliki korelasi yang kuat (c=0,547) dan faktor penggunaan alat pelindung diri mempunyai korelasi yang kuat (c=0,545). Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena dermatitis kontak yaitu dengan memakai alat pelindung diri dengan rutin, perbaikan personal hygiene pekerja, pengaturan lama kontak pada pekerjaan dan peningkatan kesadaran pekerja akan kejadian dermatitis kontak.