INDIKATOR KUALITAS SURVEILANS PENYAKIT JANTUNG KORONER BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN ATRIBUT SISTEM SURVEILANS

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan Penyakit Tidak Menular (PTM) terbanyak yang menyebabkan kematian. Surveilans PJK yang terintegrasi dalam surveilans PTM telah ditunjang oleh teknologi informasi berupa Portal Web PTM. Pelaksanaan surveilans PJK belum menghasilkan data yang berkualitas. Tu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ARIEF HARGONO, 101517087312
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/92013/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/92013/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/92013/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/92013/4/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/92013/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan Penyakit Tidak Menular (PTM) terbanyak yang menyebabkan kematian. Surveilans PJK yang terintegrasi dalam surveilans PTM telah ditunjang oleh teknologi informasi berupa Portal Web PTM. Pelaksanaan surveilans PJK belum menghasilkan data yang berkualitas. Tujuan penelitian adalah tersusunnya model atribut surveilans dan penerimaan teknologi yang strategis untuk meningkatkan kualitas data surveilans PJK. Penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional ini menggunakan total populasi 63 Puskesmas di Surabaya. Responden adalah petugas surveilans PTM Puskesmas. Variabel bebas meliputi karakteristik individu, atribut surveilans serta penerimaan teknologi menurut Technology Acceptance Model yaitu Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use. Atribut surveilans dari Center for Disease Control and Prevention yang diteliti meliputi Simplicity, Flexibility, Acceptability, Sensitivity, Positive Predictive Value atau PPV, Representativeness, Timeliness, dan Stability. Variabel terikat adalah atribut Data Quality. Pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumen. Hubungan antara karakteristik responden dengan atribut Data Quality diuji menggunakan Spearman dan Fisher Exact. Analisis data untuk pengembangan model menggunakan Path Analysis. Surveilans PJK merupakan sistem yang dapat diterima oleh petugas, memiliki stabilitas sistem yang tinggi, dan mudah dalam melaksanakan output surveilans serta memiliki ketepatan waktu yang baik. Sistem surveilans PJK memiliki fleksibilitas yang rendah sehingga sulit menyesuaikan dengan dinamika perubahan masalah kesehatan dan perubahan kebutuhan sistem. Luaran yang menjadi Novelty penelitian adalah model untuk mencapai kualitas data surveilans PJK yang tinggi melalui atribut Simplicity input, process, dan output serta Acceptability. Pengembangan komponen sistem yang sederhana memberikan hubungan positif terhadap atribut Acceptability atau penerimaan oleh petugas yang ditunjukkan melalui kelengkapan dan ketepatan waktu pelaporan. Dukungan teknologi informasi yang mempercepat dan mempermudah tahapan surveilans memberikan kontribusi dalam pencapaian tingginya kualitas data surveilans PJK. Variabel penelitian yang strategis untuk memberikan dampak terbesar terhadap kualitas data adalah Acceptability dan Perceived Usefulness. Penyesuaian kebutuhan data dengan tujuan surveilans, integrasi sistem, dan pengembangan aplikasi yang memberikan manfaat bagi petugas merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas data surveilans PJK.