STUDI KUALITATIF ASPEK PSIKOSOSIAL PERILAKU MINUM TUAK DALAM TRADISI NITIK DI DAERAH PENGHASIL TUAK DESA TEGALAGUNG KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN
Latar Belakang : Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) tahun 2012 lebih dari 3 juta orang di dunia meninggal akibat mengonsumsi alkohol. Tuak merupakan minuman beralkohol hasil fermentasi pohon siwalan (bogor), yang wajib tersedia saat hajatan masyarakat Desa Tegalagung, termasuk ketik...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/92405/1/PPDS.IKJ.%2011-19%20Mar%20s%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/92405/2/PPDS.IKJ.%2011-19%20Mar%20s%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/92405/3/PPDS.IKJ.%2011-19%20Mar%20s%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/92405/4/PPDS.IKJ.%2011-19%20Mar%20s%20BR.pdf http://repository.unair.ac.id/92405/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar Belakang : Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) tahun 2012 lebih dari
3 juta orang di dunia meninggal akibat mengonsumsi alkohol. Tuak merupakan minuman
beralkohol hasil fermentasi pohon siwalan (bogor), yang wajib tersedia saat hajatan masyarakat
Desa Tegalagung, termasuk ketika ada orang meninggal. Perilaku minum tuak dilakukan secara
berkelompok, dikenal dengan istilah nitik yang bertempat di tegalan, warung, pinggir jalan atau
rumah penduduk setiap waktu.
Tujuan : Menganalisis secara kualitatif aspek psikososial penyebab dan dampak perilaku
minum tuak dalam tradisi nitik di daerah penghasil tuak Desa Tegalagung Kecamatan
Semanding Kabupaten Tuban.
Metode : Studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui observasi dan wawancara
mendalam (in-depth interview) terstruktur. Pengambilan subjek penelitian dipilih pada peminum
dan penjual tuak serta tokoh masyarakat di Desa Tegalagung Kecamatan Semanding Kabupaten
Tuban. Analisis data kualitatif disajikan dalam narasi dan tabel.
Hasil : Minum tuak di Desa Tegalagung merupakan budaya sehingga menjadi suatu perilaku
yang umum dilakukan sebagian besar masyarakatnya. Melihat orang mabuk merupakan hal
umum, bisa ditoleransi secara sosial, dan pelanggaran akibat minum tuak tidak pernah diproses
secara hukum. Kebiasaan mabuk akibat tuak akan menyebabkan perubahan emosi dan perilaku
yang bersifat sementara tetapi dapat mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan.
Kesimpulan : Aspek psikososial tradisi nitik dipengaruhi individu, agama, lingkungan, budaya
yang akan menciptakan perilaku minum tuak. Terjadi pergeseran perilaku minum tuak yang bisa berkembang menciptakan tradisi baru. |
---|