The Effect of Temu Ireng Rhizome Extract (Curcuma aeruginosa) Against Degrees of Liver Damage on Layer Chicken which Infect by Ascaridia galli

Rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa) memiliki daya antihelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa) terhadap kerusakan hati ayam petelur yang diinfeksi dengan cara Ascaridia galh. 25 ekor ayam petelur dibagi menjadi lima diatur denga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Eka Pramyrtha Hestianah, Damayanti Kurnia Putri, Yeni Damayanti, Fedik Abdul Rantam
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
Published: Faculty of Veterinary Medicine Universitas Airlangga 2011
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/92563/2/Bukti%2011.%20The%20Effect%20of%20Temu%20Ireng%20.....pdf
http://repository.unair.ac.id/92563/1/Peer%20Review%20Bukti%20C11_compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/92563/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa) memiliki daya antihelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa) terhadap kerusakan hati ayam petelur yang diinfeksi dengan cara Ascaridia galh. 25 ekor ayam petelur dibagi menjadi lima diatur dengan lima ulangan. Perlakuan PO diinfeksi dengan pemberian Ascaridia galli tanpa pengobatan. Perlakuan P1, P2, P3, dan P4 dinfeksi dengan Ascaridia galli dan diberi ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa) dengan dosis yang berbeda. Ayam mula-mula diinfeksi cacing Ascaridia galli dan dipelihara sampai 100 hari untuk belajar siklus hidup mulai dari telur infektif yang berisi stadion larva dua sampai cacing dewasa. Setelah 100 "ari, ayam diberi ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa) selama 7 hari. Hari ke-8 ayam diambil dan diambil organ hati untuk dibuat preparat histopatologi. Data yang digunakan menggunakan Uji Kruskall-Wallis yang dibuka dengan Uji Coba Berganda (Uji Z Hasil penelitian menunjukkan kontribusi ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa) menyebabkan kerusakan hati ayam. Perubahan histopatologi hati melibatkan kongesti yang terjadi pada penanganan P1 yang tidak sesuai dengan prosedur P2, P3, dan P4 (p> 0,05). P1 dan P3 meningkatkan degenerasi hati paling parah yang tidak berbeda nyata dengan P2 (p> 0,05). Perlakuan P3 meningkat nekrosis hati paling parah yang tidak berbeda nyata dengan P4 (p> 0,05) Kata kunci: Curcuma aeruginosa, Ascaridia galli, kerusakan hati, ayam petelur