Hubungan Antara Pola Asupan Gizi Dengan Kejadian Depresi Pada Remaja Putri Di Smak St. Louis Surabaya

Latar belakang: Prevalensi depresi yang terus meningkat dan pola asupan gizi yang tidak teratur di kalangan remaja, khususnya perempuan, merupakan isu kesehatan yang semakin diperhatikan belakangan ini. Beberapa penelitian menilai keduanya saling berhubungan, namun ada beberapa penelitian lain ya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kezia Eirene Simanjuntak
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/92655/1/FK.PD.202-19%20Sim%20h%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/92655/2/FK.PD.202-19%20Sim%20h%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/92655/3/FK.PD.202-19%20Sim%20h%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/92655/4/FK.PD.202-19%20Sim%20h%20full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/92655/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar belakang: Prevalensi depresi yang terus meningkat dan pola asupan gizi yang tidak teratur di kalangan remaja, khususnya perempuan, merupakan isu kesehatan yang semakin diperhatikan belakangan ini. Beberapa penelitian menilai keduanya saling berhubungan, namun ada beberapa penelitian lain yang menentang pernyataan tersebut. Hal inilah yang kemudian mendasari penelitian ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara pola asupan gizi dengan kejadian depresi pada remaja putri. Metode: Penelitian ini dijalankan dengan desain studi analitik observasional melalui pendekatan cross sectional pada 89 siswi semester genap kelas 1 SMAK St. Louis Surabaya. Data diperoleh melalui pengisian dua jenis kuesioner oleh responden, yaitu Food Frequency Questionnaire untuk menilai variabel bebas berupa pola asupan gizi dan Beck Depression Inventory untuk menilai variabel tetap berupa depresi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asupan gizi tidak berhubungan dengan kejadian depresi pada responden (p>0,05). Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya faktor lain yang berperan dalam terjadinya depresi, yakni meliputi faktor biologis, psikologis, dan sosial. Kesimpulan: Hasil penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan bahwa pola asupan gizi responden tergolong tidak teratur apabila dibandingkan dengan anjuran oleh Permenkes RI. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa prevalensi depresi pada responden cukup tinggi, yaitu sebesar 46,1%.