Kualitas Kontrol Penerapan Good Manufacturing Practices Pada Pengolahan Ebi Fry Di Pt. Central Pertiwi Bahari Rungkut Indonesia
Indonesia tercatat sebagai negara penghasil udang terbesar ketiga di dunia (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009). Eby fry termasuk produk olahan udang yang riskan terhadap cemaran mikrobiologis. Sehingga sistem jaminan mutu dan penerapan sistem Good Manufacturing Practices (GMP) perlu dilakukan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/92764/1/PKL.PK.THP.07-19%20Sar%20k%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/92764/2/PKL.PK.THP.07-19%20Sar%20k%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/92764/3/PKL.PK.THP.07-19%20Sar%20k%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/92764/4/PKL.PK.THP.07-19%20Sar%20k%20full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/92764/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Indonesia tercatat sebagai negara penghasil udang terbesar ketiga di dunia (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009). Eby fry termasuk produk olahan udang yang riskan terhadap cemaran mikrobiologis. Sehingga sistem jaminan mutu dan penerapan sistem Good Manufacturing Practices (GMP) perlu dilakukan pada proses pengolahan ebi fry (Gustina, dkk., 2015). Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui penerapan serta mengetahui masalah yang dihadapi dalam penerapan Good Manufacturing Practice (GMP).
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilakukan pada 3 Januari 2018- 3 Februari 2018 di PT. Central Pertiwi Bahari yang beralamatkan di Jalan Rungkut Industri III No. 81 dan 83, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini menggunakan metode observatif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, partisipasi aktif, dan observasi, dan studi pustaka.
Penerapan (GMP) pada PT. Central Pertiwi Bahari sangat memperhatikan pengamatan lingkungan dan sarana pengolahan, bangunan dan fasilitas, peralatan pengolahan, fasilitas dan kegiatan sanitasi, sistem pengendalian hama, kesehatan dan hygiene karyawan, pengendalian proses, manajemen pengawasan, dokumentasi dan pencatatan. Hambatan yang dihadapi PT. Central Pertiwi Bahari dalam penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) adalah pengendalian hama, manajemen pengawasan, dan hygiene karyawan dengan penyelesaian hambatan dengan cara inspeksi. PT. Central Pertiwi Bahari dinilai telah menerapkan (GMP) dengan baik dan sesuai dengan standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2012. |
---|