ADAT ARUH, PAPANTANG DAN SAMBAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT SECARA TRADISIONAL PADA ANAK DAN KAITANNYA DENGAN IMUNISASI DI SUKU DAYAK PITAP KABUPATEN BALANGAN KALIMANTAN SELATAN

Meskipun cakupan imunisasi dasar lengkap di Dayak Pitap masih rendah yaitu 34,3% pada tahun 2017 dan 48% pada tahun 2018, namun secara umum kondisi kesehatan anak relatif cukup baik, ini ditandai dengan tidak ditemukannya kasus gizi buruk maupun obesitas, tidak adanya kasus PD3I, angka kematian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: IDA HASTUTININGSIH
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/92881/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/92881/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/92881/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/92881/4/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/92881/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Meskipun cakupan imunisasi dasar lengkap di Dayak Pitap masih rendah yaitu 34,3% pada tahun 2017 dan 48% pada tahun 2018, namun secara umum kondisi kesehatan anak relatif cukup baik, ini ditandai dengan tidak ditemukannya kasus gizi buruk maupun obesitas, tidak adanya kasus PD3I, angka kematian dan kesakitan yang rendah serta angka ketidakhadiran di sekolah yang rendah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ritual adat aruh, papantang dan samban sebagai konsep pencegahan penyakit pada anak dalam upaya peningkatan cakupan imunisasi lengkap pada anak di Dayak Pitap di Kabupaten Balangan. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode etnografi Spadley’s. Hasil Penelitian dan Kebaruan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual aruh yang terkait dengan kesehatan anak adalah ritual basamban, semua jenis papantang berdampak langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan anak. Ritual basamban dan pemakaian samban secara ilmiah bisa dianggap sebagai upaya pencegahan penyakit karena mekanismenya sejalan dengan konsep pembentukan kekebalan alami dan pelepasan endorpin dengan rhythim induced altered stated of consciousness dan hipnotis yang berkontribusi dalam pembentukan wellfunctioning immune system. Agar program imunisasi dapat diterima dengan lebih baik, rekayasa budaya dapat dilakukan yaitu melalui rekayasa etiologi penyakit dan memperluas fungsi tangga anggit dari balian dalam bentuk pelatihan cultural competence petugas, pembuatan media KIE yang berdasarkan budaya dan bahasa lokal serta cultural community empowerment. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ritual adat aruh, papantang dan samban dapat dikategorikan sebagai upaya pencegahan penyakit secara tradisional dan merupakan komplemen terhadap program imunisasi dalam menciptaan kondisi kesehatan anak yang baik di Dayak Pitap..