MEKANISME GANGGUAN REMODELING TULANG AKIBAT LATIHAN FISIK INTENSITAS TINGGI MELALUI PERUBAHAN KADAR GLUKOKORTIKOID, OSTEOPROTEGERIN, OSTEOKALSIN, C-TELOPEPTIDE DAN JUMLAH OSTEOBLAS APOPTOTIK
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan mekanisme gangguan remodeling tulang akibat latihan fisik intensitas tinggi melalui perubahan kadar glukokortikoid, osteoprotegerin, osteokalsin, c-telopeptide dan jumlah osteoblas apoptotik Penelitian menggunakan tikus (Rattus norvegicus strain Wistar) beti...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English English English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/92912/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/92912/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/92912/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/92912/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/92912/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English English |
Summary: | Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan mekanisme gangguan remodeling tulang akibat latihan fisik intensitas tinggi melalui perubahan kadar glukokortikoid, osteoprotegerin, osteokalsin, c-telopeptide dan jumlah osteoblas apoptotik
Penelitian menggunakan tikus (Rattus norvegicus strain Wistar) betina umur kurang lebih 3 bulan sebanyak 20 ekor yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. Pada kelompok perlakuan diberikan latihan fisik intensitas tinggi berupa latihan renang dengan pembebanan 18% berat badan dalam waktu 90% dari waktu maksimumnya, dilakukan 2 kali per set dengan frekuensi 3 kali per minggu, selama 8 minggu. Pada akhir perlakuan diperiksa kadar glukokortikoid, osteoprotegerin, osteokalsin, c-telopeptide dan dihitung jumlah osteoblas apoptotik. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t – 2 sampel bebas (independent t-test) dan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kadar glukokortikoid, osteoprotegerin, osteokalsin dan c-telopeptide antara kelompok kontrol dan perlakuan (α=0,05). Tidak terdapat perbedaan jumlah osteoblas apoptotik antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil analisis jalur menunjukkan ada pengaruh latihan fisik intensitas tinggi terhadap kadar glukokortikoid (ɤ=0,793); kadar glukokortikoid berpengaruh pada kadar osteoprotegerin (ɤ=-0,688) dan osteokalsin (β=-0,486) tetapi tidak berpengaruh pada jumlah osteoblas apoptotik (ɤ=0,212); kadar osteoprotegerin berpengaruh pada kadar c-telopeptide (β= -0,658); jumlah osteoblas apoptotik tidak berpengaruh pada kadar osteokalsin (β=-0,191); kadar c-telopeptide (β=0,825) dan osteokalsin (β=-0,225) berpengaruh terhadap rasio c-telopeptide/osteokalsin.
Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah latihan fisik intensitas tinggi meningkatkan kadar glukokortikoid dan c-telopeptide; menurunkan kadar osteoprotegerin dan osteokalsin; dan meningkatkan rasio c-telopeptide/osteokalsin |
---|