MEKANISME IMUNOREGULASI DAN REGENERASI KERUSAKAN EPITEL ALVEOLAR SETELAH PEMBERIAN BONE MARROW DERIVED MESENCHYMAL STEM CELL PADA ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME AKIBAT VIRUS HIGHLY PATHOGENIC AVIAN INFLUENZA H5N1

Virus highly pathogenic avian influenza (HPAI) H5N1 merupakan salah satu penyebab tingginya insiden Acute respiratory distress syndrome (ARDS). Penelitian tentang pemberian BM-MSCpada ARDS akibat infeksi virus pernapasan akut belum banyak dilaporkan dan menunjukan hasil yang bertentangan. Tujuan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RESTI YUDHAWATI MELIANA
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/92914/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/92914/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/92914/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/92914/4/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/92914/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Virus highly pathogenic avian influenza (HPAI) H5N1 merupakan salah satu penyebab tingginya insiden Acute respiratory distress syndrome (ARDS). Penelitian tentang pemberian BM-MSCpada ARDS akibat infeksi virus pernapasan akut belum banyak dilaporkan dan menunjukan hasil yang bertentangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi BM-MSC pada ARDS akibat paparan virus HPAI H5N1 dan menjelaskan mekanismenya. Metode:Sebanyak 86 ekor mencit BALB/c digunakan pada penelitian ini. Hewan coba dibagi menjadi empat kelompok yaitukontrol sehat, kontrol sakit, kelompok sakit dengan terapi pelarut dan kelompok sakit dengan terapi BM-MSC. Model Kerusakan paru akutdibuat dengan cara instilasi virus HPAI A/turkey/East Java/Av154/2013 (H5N1). Kuantitas BM-MSC yang digunakan pada penelitian ini adalah 5,5 × 105 dengan booster sebanyak dua kali. Pemeriksaan ekspresi -catenin, PGE2, NFκβ, IL-1β, RAGE, Sftpc, Aqp5+, dihitung dengan pengecatan immunohistochemistry. Luas kerusakan paru dihitung dengan pengecatan Haematoxyllin eosin. Titer virus dihitung dengan uji Haemaglutination. Pemeriksaan analisis gas darah untuk mengetahui rasio PaO2/FiO2