STRES KERJA PADA PEJABAT PENGADAAN BARANG DAN JASA UPT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DALAM TINJAUAN STRONG STRUCTURATION THEORY

• Main Author: HAFIDH MAULANA
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English; English; English
• Published: 2019
• Subjects: BF511-593 Emotion, Feeling, Affection
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/92969/1/abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/92969/2/daftar%20isi.pdf; http://repository.unair.ac.id/92969/3/daftar%20pustaka.pdf; http://repository.unair.ac.id/92969/4/full%20text.pdf; http://repository.unair.ac.id/92969/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Unit Pelayanan Teknis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur belum memiliki pegawai khusus pengelola pengadaan barang dan jasa sehingga tugas tersebut menjadi tugas tambahan kepada pegawai masing-masing. Diantara mereka 56,25% merupakan tenaga kesehatan dan 43,75% merupakan tenaga non kesehatan. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa 100% pejabat pengadaan di UPT Dinkes mengalami stress kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kejadian stress kerja pada pejabat pengadaan di UPT Dinkes Provinsi Jawa Timur berdasarkan tinjauan Strong Structuration Theory. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif (studi kasus). Penelitian menggunakan purposeful sampling pada 20 orang informan dan dilakukan pada bulan April-Mei 2019 di UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Data diolah dan dianalisis secara holistik untuk memahami kompleksitas kasus. Hasil analisis menjadi bahan untuk merumuskan usulan solusi. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja, konflik peran, person job unfit, stagnasi peran, aturan/prosedur kerja, resiko hukum dan tuntutan interpersonal menjadi job stressor pada pejabat pengadaan barang dan jasa di UPT Dinkes Jatim. Job stressor tersebut muncul karena bertahannya tugas pejabat pengadaan sebagai tugas tambahan bagi mereka. Usulan solusi pencegahan stress kerja pada pejabat pengadaan barang dan jasa lebih mengarah pada pendekatan organisasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bertahannya tugas tambahan sebagai pejabat pengadaan barang dan jasa menimbulkan 2 stressor utama yaitu konflik peran dan person-job unfit. Tindakan para aktor dalam UPT Dinkes berkontribusi pada bertahannya tugas tambahan tersebut. Bertahannya tugas pejabat pengadaan sebagai tugas tambahan mempengaruhi stagnasi struktur eksternal dan internal yang memandu tindakan mereka mempertahankan struktur. Usulan solusi pencegahan stress sesuai dengan prinsip primary prevention untuk mencegah timbulnya job stressor