KEPATUHAN PERAWAT DALAM HAND HYGIENE TERHADAP PENCEGAHAN HAIs DI RSUD Dr. SOETOMO

• Main Author: MOECHARAM
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English; English; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: RT Nursing
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/93038/1/TKP%2090%2019%20Moe%20k%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/93038/2/TKP%2090%2019%20Moe%20k%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/93038/3/TKP%2090%2019%20Moe%20k%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/93038/4/TKP%2090%2019%20Moe%20k.pdf; http://repository.unair.ac.id/93038/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Pendahuluan: Hand hygiene merupakan langkah sederhana yang efektif dalam menurunkan angka infeksi, namun sering dilupakan oleh tenaga kesehatan. Hand hygiene yang rendah pada petugas kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: ketidaktahuan petugas kesehatan tentang bagaimana tangan dapat terkontaminasi dan ketidaktahuan terhadap pentingnya hand hygiene dalam mengurangi penyebaran infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perawat pembimbing klinik dalam hand hygiene. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan 15 perawat pembimbing klinik yang dilakukan wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara semi-struktur dengan kriteria inklusi: berusia 25 – 45 tahun, menjadi pembimbing klinik di ruangan, masa Kerja > 8 tahun. Data hasil indepht interview ditranskripsi dan dianalisis data menggunakan metode analisis Van Mannen. Hasil: Teridentifikasi tiga tema pada penelitian ini, yaitu: 1) Pengetahuan hand hygiene, pengetahuan tentang hand hygiene didasarkan pada: pemahaman tentang transmisi kuman, sehingga perawat mampu mencegah penularan dan disertai regulasi dari pelaksanaan hand hygiene yang menjadi panduan dalam pelaksanaannya. 2) Dukungan sosial, dukungan sosial melaksanakan hand hygiene muncul dari teman kerja yang memberikan support mulai dari sering mengingatkan, melakukan supervisi sampai persiapan sarana alkohol hand rub disetiap bed pasien. dan 3) Perilaku, terwujud kepatuhan hand hygiene terhadap perawat dalam pencegahan HAIs dengan meningkatnya rutinitas dari personal maupun sosial yang tercermin perilaku dalam pencegahan HAIs. Kesimpulan: Perawat pembimbing klinik dalam hand hygiene didasarkan pada pengetahuan, dukungan sosial serta perilaku melaksanakan hand hygiene. Implikasi hasil penelitian ini menjadi informasi dalam upaya meningkatkan kepatuhan hand hygiene sehingga dalam memenuhi kebutuhan kesehatan tidak hanya difokuskan pada pemenuhan kebutuhan pasien juga memperhatikan resiko transmisi kuman yang ada.