TEKNIK PEMELIHARAAN INDUK IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI UPTD BALAI BENIH IKAN DESA MOJORANU, KECAMATAN DANDER, KABUPATEN BOJONEGORO, PROVINSI JAWA TIMUR

• Main Author: WIJAYA HARYO PRASAJA
• Format: Other NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: KODEPRODI54243#Akuakultur 2019
• Subjects: SH20.3-191 Aquaculture; SH334.5-334.7 Fishery technology
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/93057/1/KKC%20KK%20PKL%20PK%20BP%20141%20-%2019%20Pra%20t-Abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/93057/2/KKC%20KK%20PKL%20PK%20BP%20141%20-%2019%20Pra%20t-Daftar%20isi.pdf; http://repository.unair.ac.id/93057/3/KKC%20KK%20PKL%20PK%20BP%20141%20-%2019%20Pra%20t-Daftar%20pustaka.pdf; http://repository.unair.ac.id/93057/4/KKC%20KK%20PKL%20PK%20BP%20141%20-%2019%20Pra%20t.pdf; http://repository.unair.ac.id/93057/; http://ijphrd.com
• Institution: Universitas Airlangga

Teknik pemeliharaan induk ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan teknik memelihara induk ikan nila dengan tujuan menjaga kualitas dari induk agar benih yang akan dihasilkan memiliki mutu dan kualitas yang terjamin serta sesuai yang di harapkan. Praktik Kerja Lapang ini bertujuan untuk mempelajari secara langsung mengenai teknik pemeliharaan induk ikan nila (Oreochromis niloticus) beserta permasalahan yang dihadapi. Manfaat dari Praktik Kerja Lapang ini yaitu meningkatnya ketrampilan dan wawasan tentang teknik pemeliharaan induk ikan nila. Praktik Kerja Lapangan (PKL) di laksanakan pada tanggal 17 Desember 2018 - 21 Januari 2019 di UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Mojoranu, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Metode dalam Praktek Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data primer dan sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka. Kegiatan pemeliharaan induk ikan nila meliputi persiapan kolam indukan, penyediaan indukan, pengelolaan kualitas air, pemberian pakan, pemijahan induk, dan pemanenan induk. Jumlah induk yang dipijahkan yakni jantan 108 ekor dan betina 223 ekor dengan total benih yang dihasilkan mencapai 30.000 ekor. Permasalahan yang dialami pada teknik pemeliharaan induk ikan nila yakni sumber pengairan yang kotor, dan keadaan suhu yang selalu berubah tidak menentu pada saat kegiatan budidaya ikan nila, sehingga rawan sekali untuk terserang penyakit.