GAMBARAN PERILAKU IBU BALITA TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DESA PLAMPANGREJO, KECAMATAN CLURING

• Main Author: SITI NUR ALFATIHANA
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English; English; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: RA428-428.5 Public health laboratories, institutes, etc.
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/93363/1/FKM%20313%2019%20Alf%20g%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/93363/2/FKM%20313%2019%20Alf%20g%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/93363/3/FKM%20313%2019%20Alf%20g%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/93363/4/FKM%20313%2019%20Alf%20g.pdf; http://repository.unair.ac.id/93363/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi yang ditandai dengan indeks panjang badan dibanding umur atau tinggi badan dibanding umur dengan batas z-score <-2 SD (Kepmenkes RI, 2010). Puskesmas Tampo adalah pemilik presentase kejadian stunting balita tertinggi (33,3%). Desa Plampangrejo adalah pemilik kasus kejadian stunting terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan gambaran niat, dukungan sosial, akses informasi, otonomi pribadi dan situasi ibu balita terhadap perilaku pencegahan stunting pada balita di Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring. Penelitian menggunakan desain deskriptif analitik, yaitu penelitian dilakukan untuk menggambarkan perilaku ibu balita terhadap stunting pada balita di Desa Plampangrejo. Metode menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner kepada ibu balita. Analisis yang dilakukan adalah uji frekuensi menggunalan uji univariat dan uji Fisher exact. Hasilnya menyatakan bahwa niat responden niat yaitu pada kategori sedang (63,5%). Dukungan sosial responden yaitu pada kategori sedang (67,9%). Akses informasi responden yaitu pada kategori sedang (52,8%). Otonomi pribadi responden yaitu pada kategori sedang (74,8%). Situasi untuk bertindak responden yaitu pada kategori tinggi (93,7%). Terdapat hubungan antara niat, dukungan sosial, akses informasi, dan otonomi pribadi dengan perilaku pencegahan stunting. Namun tidak terdapat hubungan antara situasi aksi dengan perilaku pencegahan stunting. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semua variabel penelitian sudah sesuai dengan teori Snehandu B. Kar. Semakin tinggi niat, dukungan sosial, akses informasi, otonomi pribadi dan situasi maka semakin tinggi perilaku pencegahan stunting. Saran penelitian ini adalah adanya pengembangan program promosi kesehatan untuk meningkatkan situasi responden dalam berperilaku pencegahan stunting.