PERAN IL-10 DALAM PERKEMBANGAN PERIODONTITIS MENJADI DIABETES MELLITUS TIPE 2

Latar Belakang: Diabetes mellitus diketahui memiliki hubungan dengan periodontitis. Periodontitis merupakan manifestasi yang paling sering dijumpai pada penderita diabetes mellitus. Hubungan kedua penyakit kronis ini diakitkan dengan beredarnya mediator inflamasi yang saling mempengaruhi pada keduan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FEBRIANTI NURAISYAH
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/93403/1/KG%20204%2019%20Nur%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/93403/2/KG%20204%2019%20Nur%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/93403/3/KG%20204%2019%20Nur%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/93403/4/KG%20204%2019%20Nur%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/93403/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Diabetes mellitus diketahui memiliki hubungan dengan periodontitis. Periodontitis merupakan manifestasi yang paling sering dijumpai pada penderita diabetes mellitus. Hubungan kedua penyakit kronis ini diakitkan dengan beredarnya mediator inflamasi yang saling mempengaruhi pada keduanya. Pada kondisi diabetes mellitus terdapat konsentrasi sitokin pro-inflamasi yang lebih tinggi sehingga berakibat pada resorpsi tulang dan meningkatkan resiko periodontitis. Sebaliknya, kondisi periodontitis juga dapat berakibat pada tingginya konsentrasi sitokin pro-inflamasi yang akan mempengaruhi gangguan metabolisme secara sistemik terutama diabetes mellitus. Peran sitokin pro-inflamasi ini seharusnya dapat diimbangi oleh adanya sitokin anti-inflamasi yang akan mengurangi dampak negatif aktivitas sitokin pro-inflamasi. Salah satu sitokin anti-inflamasi yang berperan adalah IL-10. IL-10 dapat mengurangi sintesis beberapa sitokin pro-inflamasi yang berperan pada terjadinya periodontitis dan diabetes mellitus. Akan tetapi sering didapatkan konsentrasi IL-10 yang rendah pada penderita diabetes mellitus. Tujuan: Mengetahui peran IL-10 dalam perkembangan periodontitis menjadi diabetes melitus. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 90 subyek. Instrument penelitian menggunakan kuesioner data diri, pengukuran status periodontal berdasarkan CPI, dan pengukuran gula darah acak. Hasil: Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi IL-10 pada kelompok normal, periodontitis, diabetes mellitus dan periodontitis-diabetes mellitus dengan kadar paling tinggi pada kelompok normal dan paling rendah pada kelompok diabetes mellitus. Kesimpulan: IL-10 tidak memiliki peran pada perkembangan periodontitis menjadi diabetes mellitus. Kadar IL-10 yang didapatkan pengaruhnya bergantung pada kekuatan dan sifat respons imun setiap subyek. Perlu penelitian dengan mediator inflamasi lainnya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.