Catatan Hukum Kritis Pembiayaan Sekunder Perumahan
Eksistensi lembaga Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan (SMF) di Indonesia diadopsi dari common law system. Tentu bukan hal mudah untuk mengadopsi lembaga hukum dari tradisi common law ke dalam tradisi civil law. Meskipun telah terbukti lembaga ini dapat mengatasi mismatch dan meningkatkan lik...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/93724/1/6%20m%20CATATAN%20HUKUM%20KRITIS%20PEMBIAYAAN%20SEKUNDER%20PERUMAHAN.pdf http://repository.unair.ac.id/93724/2/6%20p%20Rahmi%2006-1-2-Kadept.pdf http://repository.unair.ac.id/93724/ https://jurnal.ugm.ac.id/jmh/article/view/33212 https://doi.org/10.22146/jmh.33212 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Eksistensi lembaga Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan (SMF) di Indonesia diadopsi dari common
law system. Tentu bukan hal mudah untuk mengadopsi lembaga hukum dari tradisi common law ke dalam
tradisi civil law. Meskipun telah terbukti lembaga ini dapat mengatasi mismatch dan meningkatkan
likuiditas KPR, namun ada beberapa catatan hukum kritis tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan.
Makalah ini akan membahas perbedaan hukum dan aturan tentang kepemilikan tanah, jual putus untuk
penjualan kredit dan hak tanggungannya serta eksistensi perusahaan kendaraan untuk tujuan khusus antara
tradisi Common Law dan Civil Law. |
---|