Posttraumatic Growth Pada Family Caregiver Lansia Penderita Demensia
Penuaan merupakan proses alamiah yang dialami oleh semua manusia. Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, lansia semakin rentan mengidap penyakit/gangguan. Salah satu gangguan yang dapat diderita lansia adalah demensia. Lansia membutuhkan perawatan khusus yang dapat diberikan oleh anggot...
Saved in:
Summary: | Penuaan merupakan proses alamiah yang dialami oleh semua manusia.
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, lansia semakin rentan
mengidap penyakit/gangguan. Salah satu gangguan yang dapat diderita lansia
adalah demensia. Lansia membutuhkan perawatan khusus yang dapat diberikan
oleh anggota keluarga (family caregiver). Menjalani peran sebagai family
caregiver lansia penderita demensia merupakan sebuah tantangan yang sangat
berat. Beban perawatan dapat menjadi sumber pengalaman traumatis bagi family
caregiver. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posttraumatic growth pada
family caregiver lansia penderita demensia. Posttraumatic growth adalah
perubahan postif yang dialami individu sebagai akibat dari perjuangan
menghadapi pengalaman traumatis. Tahapan posttraumatic growth terdiri dari
ruminasi otomatis, pengelolaan dan penurunan distress, dan ruminasi terarah.
Gambaran posttraumatic growth ditunjukkan dalam 5 dimensi, yaitu hubungan
dengan orang lain, kekuatan personal, kemungkinan-kemungkinan baru,
perubahan kehidupan spiritual dan penghargaan terhadap hidup.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe
penelitian studi kasus instrumental. Pengambilan data dilakukan dengan
wawancara semi terstruktur dan analisis data dilakukan dengan analisis tematik.
Subjek dalam penelitian ini adalah 3 family caregiver berusia diatas 21 tahun
yang sedang merawat lansia penderita demensia. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ketiga subjek mengalami tahap ruminasi otomatis,
pengelolaan dan penurunan distress, dan ruminasi terarah untuk mencapai
posttraumatic growth meskipun terdapat tahap-tahap yang belum dapat tercapai
dengan sempurna. Dukungan sosial dan pengetahuan akan perawatan demensia
berpengaruh penting dalam proses mencapai posttraumatic growth. Ketiga subjek
juga menunjukkan perubahan positif, yaitu memiliki hubungan yang lebih dekat
dengan keluarga, memiliki empati yang lebih tinggi, menyadari kekuatan
personal, memiliki aktivitas serta minat baru, merasa semakin dekat dengan
Tuhan, meningkatkan ritual keagamaan, dan memiliki motivasi untuk menjadi
individu yang lebih baik. |
---|