Teknik Pembesaran Lobster Pasir (Panulirus homarus) Dengan Menggunakan Karamba Jaring Apung di Balai Budidaya Laut Staisun Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

Lobster pasir (Panulirus homarus) merupakan komoditas perikanan ekonomis penting yang mempunyai nilai jual yang tinggi mencapai lebih kurang Rp. 300.000 per kilogram, ditunjang dengan permintaan pasar internasional yang terus meningkat 15% setiap tahun. Peningkatan permintaan lobster pasir biasanya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nurina Widiastuti
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/93985/1/1.%20JUDUL.pdf
https://repository.unair.ac.id/93985/2/2.%20DAFTAR%20ISI.pdf
https://repository.unair.ac.id/93985/3/3.%20BAB%20I.pdf
https://repository.unair.ac.id/93985/4/4.%20BAB%20II.pdf
https://repository.unair.ac.id/93985/5/5.%20BAB%20III.pdf
https://repository.unair.ac.id/93985/6/6.%20BAB%20IV.pdf
https://repository.unair.ac.id/93985/7/7.%20BAB%20V.pdf
https://repository.unair.ac.id/93985/8/8.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://repository.unair.ac.id/93985/9/9.%20LAMPIRAN.pdf
https://repository.unair.ac.id/93985/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Lobster pasir (Panulirus homarus) merupakan komoditas perikanan ekonomis penting yang mempunyai nilai jual yang tinggi mencapai lebih kurang Rp. 300.000 per kilogram, ditunjang dengan permintaan pasar internasional yang terus meningkat 15% setiap tahun. Peningkatan permintaan lobster pasir biasanya disebabkan oleh terbatasnya volume produksi yang hanya mencapai 80% dari permintaan. Ada du acara yang dilakukan untuk memenuhi seluruh permintaan di pasar akan lobster pasir yaitu dengan cara penangkapan langsung dari alam dan yang kedua dengan mengembangkan usaha udidaya. Ada tiga karakteristik lobster pasir (P. homarus) yaitu sifat nocturnal, sifat kanibalisme dan sifat ganti kulit atau moulting. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kerja, mengetahui teknik pembesaran lobster pasir, mengetahui factor yang berpengaruh dalam teknik pembesaran lobster pasir (P. homarus) dengan menggunakan Karamba Jaring Apung (KJA) dan mengetahui peluang pengembangan lobster pasir serta kemungkinan tujuan pemasrannya. Praktek Kerja Lapang telah dilaksanakan di Balai Budidaya Laut Stasiun Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 29 Juli – 10 September 2009. Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan mendeskripsikan keadaan atau kejadian secara sistematis, factual dan akurat. Teknik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder, yang dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik pembesaran lobster pasir (P. homarus) dengan menggunakan Karamba Jaring Apung di Balai Budidaya Laut Stasiun Sekoteng Lombok Barat Nusa Tenggara Barat, meliputi persiapan KJA, persiapan benih dan padat tebar, pemeliharaan benih, pemberian pakan, pengontrolan kualitas air dan kelayakan KJA, pencegahan hama dan penyakit serta pemanenan. Persiapan KJA dlakukan dnegan pembuatan rakit yang disesuaikan dengan wilayah dan keadaan alam yang ada. Pengumpulan benih mengambil dari laut dilakukan dengan menggunakan alat yaitu tripot dan padat tebar pada pendederan 100 ekor benih dan lobster di jarring pembesaran sebanyak 15 ekor. Pemberian pakan menggunakan ikan rucah biasa disebut trash fish, sebanyak berkisar antara 10-15% dari berat tubuh lobster pasir (P. homarus). Kualitas air dikontrol dua kali seminggu, dengan kisaran suhu berkisar antara 29-30°C, oksigen terlarut berkisar antara 4-6ppm, salinitas 35ppt, dan pH berkisar antara 7-8. Penilaian kelayakan koleksi KJA dengan hasil 81% yang berarti sangat baik dan sesuai untuk lokasi KJA. Pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit, belum mempunyai ada penanganan khusus, sementara ini hanya dilakukan pencegahan dengan pemberian vitamin C, control kualitas air, dan pemberian pakan yang cukup. Pemberantasan penyakit dilakukan pemeriksaan secara visual dan pemberian antibiotic yaitu acriflavin dan ampicillin. Proses pemanenan dilakukan setelah pemeliharaan selama 12-14 bulan diperkirakan ukuran lobster mencapai 200-300 g per ekor.