Teknik Pembesaran Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis) Pada Keramba Jaring Apung Di Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Laut Situbondo, Jawa Timur
Kerapu menjadi komoditas ekspor penting terutama ke Hong Kong, Jepang, Singapura, dan Cina. Permintaan pasar nasional dan internasional ikan kerapu tikus yang terusmeningkat menyebabkan penangkapan secara berlebihan di laut. Kerapu tikus di budidayakan dengan menggunakan keramba jaring apung untuk m...
Saved in:
Summary: | Kerapu menjadi komoditas ekspor penting terutama ke Hong Kong, Jepang, Singapura, dan Cina. Permintaan pasar nasional dan internasional ikan kerapu tikus yang terusmeningkat menyebabkan penangkapan secara berlebihan di laut. Kerapu tikus di budidayakan dengan menggunakan keramba jaring apung untuk mengurangi ketergantungan pada alam.
Praktek kerja lapang ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Laut Situbondo pada tanggal 17 Desember 2018 sampai 17 Januari 2019. Metode kerja yang digunakan dalam praktek kerja lapang adalah dengan cara pengamatan langsung untuk memperoleh data primer dan sekunder.
Hasil praktek kerja lapang yang telah dilakukan yaitu, teknik pembesaran ikan kerapu tikus dimulai dengan persiapan keramba. Petakan keramba dicek dan dipasang jaring. Benih yang telah ditebar diberi pakan ikan rucah sehari sekali pada pagi hari. Grading dilakukan setiap satu bulan sekali untuk mengurangi tingkat kanibalisme ikan. Suhu perairan di keramba berkisar antara 30°C – 30,6°C, salinitas 34-35 ppt, pH 8,09-8,2 dan oksigen terlarut 5,0-5,3 ppm. Pencegahan hama dan penyakit dilakukan dengan pergantian jaring secara berkala, permbersihan keramba, dan perendaman dengan air tawar. Nilai SR 50%, FCR 3,27, dan laju pertumbuhan 0,4167 gram. |
---|