Persepsi Masyarakat Dalam Kegiatan Posyandu Balita Di Desa Wage, Taman Kabupaten Sidoarjo
Posyandu balita merupakan pusat pemantauan tumbuh kembang balita berbasis masyarakat. Hasil studi pendahuluan pada bulan Maret 2019 terdapat cakupan yang rendah pada tingkat partisipasi posyandu (D/S) di Desa Wage, Taman Kabupaten Sidoarjo yaitu 32%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perseps...
Saved in:
Summary: | Posyandu balita merupakan pusat pemantauan tumbuh kembang
balita berbasis masyarakat. Hasil studi pendahuluan pada bulan Maret 2019 terdapat
cakupan yang rendah pada tingkat partisipasi posyandu (D/S) di Desa Wage, Taman
Kabupaten Sidoarjo yaitu 32%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi
masyarakat dalam kegiatan posyandu balita. Metode : Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi fenomenologi yang dilakukan di
Desa Wage. Teknik pengambilan sample dengan purposive sampling. Jumlah
informan terdiri dari 9 orang yang terdiri dari 6 orang informan utama dan 3 orang
informan tambahan. Data penelitian diambil dengan metode Focus Group
Discussion (FGD), in-depth interview, observasi, dan dokumentasi. Analisis data
yang digunakan yaitu reduksi data, transkip data, penyajian data, pengkodean,
kategorisasi, dan menarik kesimpulan. Hasil : Hasil penelitian menunjukan :
pertama karakteristik posyandu balita di Desa Wage yaitu tidak adanya meja 4
untuk melakukan pelayanan KIE, minim sarana prasarana konseling, PMT
pemulihan tidak tepat sasaran, KMS dikumpulkan selama mengikuti posyandu, alur
kegiatan posyandu tidak jelas. Dan yang kedua persepsi masyarakat terhadap
kegiatan posyandu yaitu kurangnya informasi jadwal buka posyandu, sikap kader
yang galak/ emosional, tenaga kesehatan (bidan) datang terlambat, jarak yang jauh
antara posyandu dengan rumah informan, tidak adanya kegiatan yang menarik
dalam posyandu, dan beranggapan balitanya sehat. Kesimpulan : Masyarakat
memaknai kegiatan posyandu hanyalah kegiatan menimbang dan mengukur tinggi
badan, yang sebenarnya dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat tanpa harus
berperan aktif dalam kegiatan posyandu setiap bulan. |
---|