Bayi Tabung: Teknologi Reproduksi Terkini Untuk Mengatasi Infertilitas

Penyebab infertilitas dibagi menjadi faktor suami dan isteri. Organ reproduksi perempuan yang paling banyak menjadi penyebab infertilitas adalah ovarium dengan masalah ovulasi sekitar 30-40 % dari seluruh kejadian infertilitas dan organ saluran telur dengan masalah obstruksi yang harus secara sp...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hendy Hendarto, Prof.Dr.,dr.,Sp.OG(k)
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: Fakultas Kedokteran 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/94148/1/KKA%20KK%20PG%2004%2019%20Hen%20b-1.pdf
http://repository.unair.ac.id/94148/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Penyebab infertilitas dibagi menjadi faktor suami dan isteri. Organ reproduksi perempuan yang paling banyak menjadi penyebab infertilitas adalah ovarium dengan masalah ovulasi sekitar 30-40 % dari seluruh kejadian infertilitas dan organ saluran telur dengan masalah obstruksi yang harus secara spesifik dieksklusi. Pada pria faktor sperma sekitar 40% menjadi penyebab infertilitas dengan masalah gangguan pada jumlah, pergerakan dan bentuk sel sperma (ASRM., 2015; Moridi, et. al., 2019). Masalah nonmedis ternyata dapat mempengaruhi siklus ovulasi perempuan, antara lain faktor lingkungan, pola hidup, usia perempuan, dan kegemukan (Sharma, et. al., 2018). Perlu perhatian terhadap faktor usia perempuan terkait data terjadi penurunan kesuburan secara gradual pada usia 32 tahun dan penurunan lebih cepat setelah usia 37 tahun yang merefleksikan penurunan kualitas oosit. Kelebihan berat badan atau obesitas pada perempuan juga dapat menjadi faktor disrupsi pada kesehatan reproduksi melalui gangguan fungsi hormon pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium sehingga terjadi gangguan ovulasi (Silvestri, 2018).