Hubungan Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Status Gizi Bayi Usia 7-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
Latar Belakang: Prevalensi gizi kurang di Indonesia tahun 2017 menduduki peringkat 4 terbanyak di Asia Tenggara. Salah satu penyebabnya adalah pemberian MP-ASI yang tidak optimal. Pola pemberian MP-ASI yang tidak optimal berhubungan dengan prevalensi gizi kurang serta stunting pada anak usia 6-23...
Saved in:
Summary: | Latar Belakang: Prevalensi gizi kurang di Indonesia tahun 2017 menduduki
peringkat 4 terbanyak di Asia Tenggara. Salah satu penyebabnya adalah pemberian
MP-ASI yang tidak optimal. Pola pemberian MP-ASI yang tidak optimal
berhubungan dengan prevalensi gizi kurang serta stunting pada anak usia 6-23
bulan. Pola pemberian MP-ASI meliputi frekuensi dan keberagaman jenis
makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola pemberian MPASI
dengan status gizi (BB/U) pada bayi usia 7-12 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. Metode: Metode penelitian
yang digunakan adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Besar
sampel sebanyak 71 ibu bayi diambil dengan total sampling. Variabel penelitian
yaitu pola pemberian MP-ASI dan status gizi. Instrument yang digunakan adalah
kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Fisher Exact Test.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 88,7% bayi mempunyi gizi baik. Terdapat
49,3% frekuensi pemberian MP-ASI yang tepat dan 69% dengan jenis MP-ASI
yang beragam. Hasil uji analisis frekuensi pemberian MP-ASI dengan status gizi
bayi diperoleh p value 0,478 dan keberagaman jenis MP-ASI dengan status gizi
diperoleh p value 0,102. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara Pola pemberian
MP-ASI dengan status gizi BB/U pada bayi usia 7-12 bulan. Perlu penelitian lebih
lanjut tentang variabel lain. |
---|