Hubungan Usia, Paritas, Dan Berat Badan Bayi Terhadap Derajat Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Di Rsud Jayapura Tahun 2019
Latar Belakang : Ruptur perineum berdampak pada derajat kesehatan wanita menurun Hasil studi pendahuluan selama bulan Januari hingga Maret Tahun 2019 di RSUD Jayapura menemukan kejadian ruptur perineum sebanyak 259 kasus dari jumlah persalinan sebanyak 370 persalinan. Ruptur perineum tersebut terdir...
Saved in:
Summary: | Latar Belakang : Ruptur perineum berdampak pada derajat kesehatan wanita menurun Hasil studi pendahuluan selama bulan Januari hingga Maret Tahun 2019 di RSUD Jayapura menemukan kejadian ruptur perineum sebanyak 259 kasus dari jumlah persalinan sebanyak 370 persalinan. Ruptur perineum tersebut terdiri dari derajat 1 (165 kasus), derajat 2 (60 kasus), derajat 3 (22 kasus), dan derajat 4 (12 kasus). Ruptur perineum dapat dipengaruhi oleh usia, paritas, dan berat badan lahir bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan usia, paritas, dan berat badan lahir bayi dengan derajat ruptur perineum. Metode : penelitian analitik observasional pendekatan case control. Jumlah sampel 654. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Variabel independentnya yaitu usia, paritas, berat badan lahir, sedangkan variabel dependen yaitu ruptur perineum. Uji analisis bivariat menggunakan korelasi rank Spearman. Uji analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda dengan metode backward. Hasil : Prevalensi ruptur perineum derajat 3 dan 4 sebanyak 3% dan 1% dengan karakteristik hampir seluruhnya usia reproduksi sehat 20-35 tahun, sebagian besar multipara, dan hampir seluruhnya berat badan lahir 2500-4000 gram. Hasil uji korelasi Spearman rho menghasilkan nilai p usia (0,007), paritas (0,000), dan BBL (0,002) kurang dari 0,05 artinya ada hubungan antara usia, paritas, dan BBL dengan derajat ruptur perineum. Uji analisis regresi logistik berganda menunjukkan bahwa BBL merupakan faktor yang paling dominan dengan nilai p = 0,000 (OR=142,273(15,493-1269,612)). Kesimpulan : Ada hubungan antara usia, paritas, dan BBL dengan derajat ruptur perineum. BBL merupakan faktor independen yang paling dominan terhadap derajat ruptur perineum.. |
---|