Pengaruh Konseling Prakonsepsi Dengan Kartu Skor Poedji Rochjati Terhadap Pengetahuan Calon Pengantin Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Di Puskesmas Keputih Surabaya
Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator menentukan keberhasilan kesehatan masyarakat suatu negara. Keadaan yang secara tidak langsung menyebabkan AKI adalah kurangnya pengetahuan ibu dan keterlambatan melakukan ANC. Hal ini dapat dicegah dengan upaya pencegahan sebelum kehamilan...
Saved in:
Summary: | Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator menentukan keberhasilan kesehatan masyarakat suatu negara. Keadaan yang secara tidak langsung menyebabkan AKI adalah kurangnya pengetahuan ibu dan keterlambatan melakukan ANC. Hal ini dapat dicegah dengan upaya pencegahan sebelum kehamilan dapat dilakukan melalui preconception care (PCC) yaitu pendekatan kesehatan yang mencakup kegiatan promotif dan preventif untuk mendeteksi faktor risiko dan intervensi yang dilakukan kepada calon ibu dengan mempertimbangkan segi biologis, perilaku dan sosial yang mempengaruhi kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konseling prakonsepsi menggunakan KSPR terhadap pengetahuan calon pengantin tentang kehamilan risiko tinggi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan 52 calon pengantin yang terdiri dari 4 kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kontrol, 2 kelompok dengan pasangan dan 2 kelompok tanpa pasangan melalui total sampling dengan kriteria inklusi adalah calon pengantin yang mengerti bahasa Indonesia dan dapat membaca serta menulis; kriteria eksklusi calon pengantin yang sudah pernah menikah sebelumnya dan yang sudah pernah mendapat konseling prakonsepsi. Pengetahuan diukur menggunakan kuesioner pretest dan posttest. Intervensi yang diberikan berupa konseling menggunakan KSPR dengan waktu ±20 menit. Hasil: Terdapat perbedaan pengetahuan antara kelompok intervensi dan kontrol tanpa pasangan (85,38±9,67;70±10,8;p=0,004) dan dengan pasangan (80-100;50-90;p=0,018) setelah posttest. Tidak ada perbedaan pengetahuan calon pengantin yang datang dengan atau tanpa pasangan pada kelompok intervensi (80-100;70-100;p=0,920) dan kontrol (70,77±11,15;70±10,8; p=0,719). Kesimpulan: Konseling mengenai kehamilan risiko tinggi menggunakan KSPR efektif dilakukan pada calon pengantin dengan atau tanpa pasangannya, sehingga direkomendasikan sebagai media konseling pada prakonsepsi. |
---|