Teknik Pembenihan Ikan Mas Mustika (Cyprinus Carpio) Di Balai Riset Pemuliaan Ikan (Brpi), Subang, Jawa Barat
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang saat ini menjadi primadona di sub sektor perikanan. Ikan ini dipasaran memiliki nilai ekonomis tinggi dan jumlah permintaan yang besar terutama untuk beberapa pasar lokal di Indonesia. Ikan mas (Cyprinus carpio) mer...
Saved in:
Summary: | Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang saat ini menjadi primadona di sub sektor perikanan. Ikan ini dipasaran memiliki nilai ekonomis tinggi dan jumlah permintaan yang besar terutama untuk beberapa pasar lokal di Indonesia. Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang saat ini menjadi primadona di sub sektor
perikanan. Ikan ini dipasaran memiliki nilai ekonomis tinggi dan jumlah permintaan yang besar terutama untuk beberapa pasar lokal di Indonesia.Tujuan dari Praktek Kerja
Lapang ini adalah mempelajari secara langsung teknik pembenihan ikan mas Mustika (Cyprinus carpio) dan mengetahui permasalahan dan cara mengtasi dalam proses
produksi benih ikan mas Mustika (Cyprinus carpio) di Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Subang, Jawa Barat.
Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Subang, Jawa Barat. Pada tanggal 27 Desember 2018 – 27 Januari 2019. Metode kerja
yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka.
Pembenihan ikan mas dimulai dari persiapan bak pemijahan, seleksi induk, pemberian pakan, pemberokan induk ikan mas, penyuntikan, pemijahan induk, penetasan telur, penebaran larva, pemeliharaan larva, pemberian pakan larva,
monitoring kualitas air, hama dan penyakit. Proses penebaran larva ikan mas dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu kemudian ditebar pada kolam beton yang telah diberi
jaring hapa yang bertujuan untuk menghindari dari predator seperti serangga air. Nilai fekunditas dihasilkan sebanyak 55.800 butir, fertilization rate 65%, hatching rate 50%, dan survival rate 67,95%. |
---|