Analisis Faktor Pencegahan Balita Bawah Garis Merah Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokusumo Surabaya

• Main Author: Nurshe Aliviolla Azmi
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2020
• Subjects: RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine; RA638 Immunity and immunization in relation to public health; RJ101 Child Health. Child health services
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/96066/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/2/2.%20ABSTRACT%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/3/3.%20DAFTAR%20ISI%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/4/4.%20BAB%20I.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/5/5.%20BAB%20II.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/6/6.%20BAB%20III.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/7/7.%20BAB%20IV.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/8/8.%20BAB%20V.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/9/9.%20BAB%20VI%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/10/10.%20BAB%20VII%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/12/11.%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/11/12.%20LAMPIRAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/96066/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Balita dengan BGM (Bawah Garis Merah) adalah balita dengan berat badan menurut umur (BB / U) berada di bawah garis merah pada KMS sehingga menunjukkan status gizi buruk. Balita BGM dapat di jadikan salah satu indikator awal bahwa balita tersebut mengalami masalah gizi yang perlu segera ditangani. KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak balita berdasarkan indeks antropometri Berat Badan menurut Umur (BB/U) yang berfungsi sebagai alat bantu untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak balita. Catatan pada KMS dapat menunjukkan status gizi balita. Balita dengan pemenuhan gizi yang cukup memiliki berat badan yang berada pada daerah berwarna hijau, sedangkan warna kuning menujukkan status gizi kurang, dan jika berada di Bawah Garis Merah (BGM) menunjukkan status gizi buruk Penelitian ini bersifat analitik observasional, dengan desain cross sectional. Subjek diambil dengan cara simple random sampling. Populasi penelitian ini adalah Ibu yang memiliki balita berusia 12-24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Wonokusumo Surabaya. Variabel independen yang digunakan adalah kerentanan yang dirasakan, keparahan yang dirasakan. Manfaat yang dirasakan. Hambatan yang dirasakan dan isyarat untuk mengambil tindakan. Variabel dependen yang digunakan adalah perilaku ibu pencegahan BGM. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancang bangun cross sectional. Pada distribusi karakteristik ditemukan pendidikan ibu memiliki hubungan dengan manfaat yang dirasakan ibu. Pada uji regresi logistic diperoleh nilai signifikan kerentanan yang dirasakan (p=0,040 < a = 0,25) dan berhubungan dengan perilaku ibu pencegahan BGM (Sig=0,036). Kesimpulannya adalah kerentanan yang dirasakan berhubungan dengan perilaku ibu pencegahan BGM, dimana responden merasa bahwa anaknya bisa mengalami BGM dan terkena gizi buruk, kurang aktifnya ibu melakukan kunjungan posyandu mempengaruhi keparahan, manfaat, hambatan yang dirasakan ibu dan isyarat untuk bertindak sehingga perlunya petugas kesehatan memotivasi ibu melakukan kunjungan posyandu dan membuat program agar ibu tertarik mengunjungi posyandu secara rutin.