Penerapan Uji Park, Uji White Dan Uji Glejser Untuk Mendeteksi Asumsi Heteroskedastisitas Pada Kasus Kematian Ibu Di Jawa Timur
Masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dapat diprediksi dengan metode analisis statistik yaitu metode analisis regresi, misalnya regresi linier berganda. Syarat asumsi yang harus dipenuhi agar model regresi menjadi valid salah satunya adalah terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. Penelitian...
Saved in:
Summary: | Masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dapat diprediksi dengan metode analisis statistik yaitu metode analisis regresi, misalnya regresi linier berganda. Syarat asumsi yang harus dipenuhi agar model regresi menjadi valid salah satunya adalah terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. Penelitian ini menerapkan uji Park, uji White, dan uji Glejser untuk mendeteksi heteroskedastisitas yang diaplikasikan pada kasus kematian ibu di Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur memiliki 38 kabupaten/kota dengan perbedaan karakteristik penduduknya, sehingga mengakibatkan perbedaan perilaku masyarakatnya dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hal tersebut dapat menjadi peluang terjadinya heteroskedastisitas pada faktor yang mempengaruhi kematian ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penggunaan uji Park, uji White dan uji Glejser untuk mendeteksi asumsi heteroskedastisitas pada faktor yang mempengaruhi kematian ibu di Jawa Timur tahun 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional non reaktif, dengan desain penelitian cross sectional. Data yang digunakan meliputi kematian ibu, cakupan komplikasi kebidanan, cakupan kunjungan ANC K4, cakupan penolong persalinan medis, cakupan posyandu mandiri, dan cakupan desa siaga dari data sekunder Profil Kesehatan Jawa Timur 2017. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan pada Uji Park terdapat satu variabel dengan heteroskedastisitas (angka cakupan desa siaga, p-value=0,044). Uji Glejser menghasilkan dua variabel dengan gejala heteroskedastisitas (angka cakupan posyandu mandiri, p-value=0.032 dan angka cakupan desa siaga, p-value=0,024). Uji White menghasilkan nilai χ2 sebesar 12,169 (p-value=0,032). Masalah heteroskedastisitas diatasi dengan menggunakan tranformasi Ln. Variabel yang mempengaruhi angka kematian ibu adalah angka cakupan komplikasi kebidanan (pvalue=0,02).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah uji Glejser lebih efektif untuk mendeteksi asumsi heteroskedastisitas dengan nilai signifikansi masing-masing variabel lebih kecil dari uji Park, sedangkan uji White asumsi heteroskedastisitas ditunjukkan secara simultan dengan menggunakan nilai χ2 . |
---|