Vaginal Approach for Mullerian Anomaly
Sistem reproduksi wanita manusia terdiri dari gonad, genitalia eksternal, dan sistem saluran Mullerian (1). Awalnya dalam embrio, ada saluran Wolffian (mesonefrik) dan Mullerian (paramesonefrik), di mana pengembangan saluran Wolffian menimbulkan saluran reproduksi pria dan perkembangan saluran Mulle...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book Section PeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
CV. SAGA JAWADWIPA Pustaka Saga
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/96356/1/Artikel%20Vaginal%20Approach%20_compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/96356/2/Vaginal%20Approach%20for%20Mullerian.pdf http://repository.unair.ac.id/96356/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Sistem reproduksi wanita manusia terdiri dari gonad, genitalia eksternal, dan sistem saluran Mullerian (1). Awalnya dalam embrio, ada saluran Wolffian (mesonefrik) dan Mullerian (paramesonefrik), di mana pengembangan saluran Wolffian menimbulkan saluran reproduksi pria dan perkembangan saluran Mullerian menimbulkan saluran reproduksi wanita (1)(2). Saluran-saluran ini identik sampai kira-kira minggu ke 6 perkembangan embrionik. Pada laki-laki, gen daerah penentu jenis kelamin (SRY) pada kromosom Y menekan perkembangan saluran Mullerian, dengan memulai produksi hormon anti-Mullerian oleh sel-sel Sertoli dari testis. Saluran Mullerian hanya berkembang tanpa adanya hormon anti-Mullerian, di mana sebaliknya saluran Wolffian akan mengalami kemunduran. |
---|