Prevalensi Carrier Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5
Penyakit ginjal kronis adalah suatu proses patofisologi dan etiologi yang beragam, sehingga dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progressif pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Sehingga penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan yang serius. Penyakit ginjal kronis saat in...
Saved in:
Summary: | Penyakit ginjal kronis adalah suatu proses patofisologi dan etiologi yang beragam, sehingga dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progressif pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Sehingga penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan yang serius. Penyakit ginjal kronis saat ini sudah menjadi epidemi global dan jumlah prevalensinya meningkat diseluruh dunia. Hemodialisis adalah salah satu cara terapi pengganti ginjal oleh karena tidak berfungsinya organ ginjal. Pada pasien dengan riwayat hemodialisis harus selalu waspada dengan kemungkinan terjadi infeksi bakteri maupun virus, infeksi penyebab dari kematian nomer 2 pada pasien-pasien dengan hemodialisis. Staphylococcus aureus adalah penyebab bakteriemia pada pasien-pasien dengan dialisis. Sebagian pasien-pasien di unit HD terdapat koloni dari Methicillin resistant Staphilococcus aureus (MRSA). Tujuan : Mengetahui prevalensi carrier MRSA pada penderita PGK stadium 5. Metode : Desain studi adalah deskriptif observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 75 penderita PGK stadium 5 yang belum menjalani HD dan jumlah sampel 75 penderita PGK stadium 5 yang sudah menjalani HD yang kontrol di Instalasi Rawat Jalan Ginjal Hipertensi dan Instalasi Hemodialisis RSUD Dr.Soetomo yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara konsekutif sampling. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan jumlah subjek pada kelompok PGK stadium 5 dengan HD carrier MRSA (+) sebanyak 2 orang (2,7%), MRSA (-) sebanyak 73 orang (97,3%). Sedangkan untuk subjek penelitian kelompok non HD dengan MRSA (+) sebanyak 4 orang (5,3%), MRSA (-) sebanyak 71 orang (94,7%). Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan carrier MRSA (+) pada kelompok HD sebanyak 2 orang (2,7%), pada kelompok non HD dengan carrier MRSA sebanyak 4 orang (5,3%) |
---|