Sistem Energi pada Atlet Foot Orientereeng

Foot orientereeng adalah cabang orientering yang tertua dan terpopuler, biasanya tidak dilakukan oleh atlet pemula dalam penjelajahan gunung hutan karena dituntut pengalaman yang lebih untuk dapat melewati medan yang akan ditempuh, terutama di ketinggian lebih dari 1500mdpl. Foot orientereeng ini di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Kukuh Pambuka Putra, Lilik Herawati
Format: Book Section PeerReviewed
Language:English
English
Published: Fakultas Kedokteran UNAIR 2014
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/96861/1/Peer%20Review%2033.pdf
http://repository.unair.ac.id/96861/2/Bukti%20C.29_compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/96861/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Foot orientereeng adalah cabang orientering yang tertua dan terpopuler, biasanya tidak dilakukan oleh atlet pemula dalam penjelajahan gunung hutan karena dituntut pengalaman yang lebih untuk dapat melewati medan yang akan ditempuh, terutama di ketinggian lebih dari 1500mdpl. Foot orientereeng ini dilakukan dengan berjalan kaki secara individu maupun tim dalam durasi lama hingga 6 jam, dengan membawa perlengkapan navigasi, perlengkapan teknisdan logistik. Medan terjal merupakan halang rintang yang pasti akan ditemui oleh setiap peserta orientering. Medan terjal dapat berupa kemiringan yang curam, keharusan memanjat tebing atau menuruni lereng. saat menemui medan terjal, atlet akan berhenti sejenak dari langkahnya, mencari cara untuk melewati medan tersebut. Saat atlet berhenti sejenak, tubuh menggunakan kesempatan tersebut untuk recovery cepat untuk menyiapkan energi. Ketika di dataran tinggi, atlet mendapatkan tantangan kekurangan oksigen atau hipoksia dan kelelahan fisik yang didapat dari perjalanan sebelumnya. Oleh karena itu, durasi waktu yang relatif lama menjadikan olahraga foot orienteering ini membutuhkan kapasitas sistem energi aerobik yang bagus dan karena tantangan medan yang luar biasa sulit, menyebabkan juga tingginya kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas anerobik.