Teknik Pendederan Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy) Di Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan Dan Lingkungan (LPKIL) Muntilan, Magelang, Jawa Tengah
Ikan gurami merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang menjadi primadona di sub sektor perikanan. Budidaya ikan gurami mulai berkembang dan menyebar di seluruh kawasan Indonesia, salah satunya adalah usaha pendederan. Kebutuhan ikan gurami sampai saat ini masih belum mencukupi. Adanya k...
Saved in:
Summary: | Ikan gurami merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang menjadi primadona di sub sektor perikanan. Budidaya ikan gurami mulai berkembang dan menyebar di seluruh kawasan Indonesia, salah satunya adalah usaha pendederan. Kebutuhan ikan gurami sampai saat ini masih belum mencukupi. Adanya kendala dalam usaha pendederan yaitu tingkat kelangsungan hidup benih yang rendah dan pertumbuhan yang relatif lambat.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah mengetahui teknik
pendederan ikan gurami (Osphronemus gouramy), serta mengetahui kendala yang sering dihadapi dalam kegiatan pendederan.
Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Desa Muntilan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan tanggal 17 Desember 2018 – 31 Januari 2019. Metode pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung,
sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka.
Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan merupakan salah satu UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah. Sumber air yang digunakan dalam budidaya di LPKIL Muntilan berasal dari Sungai Lamat. Kualitas air yang terukur pada kolam pendederan I adalah suhu air berkisar antara 27-31 °C, nilai pH antara 6,8-8,5 dan nilai DO antara 2-6,9 ppm sedangkan pada kolam pendederan II suhu air berkisar antara 28-33 °C, nilai pH antara 6,8-8,6 dan nilai DO antara 2,1-6,5 ppm . kegiatan pendederan ikan gurami meliputi persiapan bak fiber, penebaran larva , pemberian pakan pada benih ikan, sampling setiap
satu minggu, panen pendederan I dan menghitung jumlah benih yang dipanen pada pendederan I dan pendederan 2. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukan kelulushidupan masing masing kolam yaitu 75,2 % dan 85,8 % pertumbuhan harian 0,0107 dan 0,0471 serta konversi rasio pakan 4,13 dan 4,14. Ikan gurami yang dipanen biasanya dibeli oleh masyarakat sekitar desa Muntilan atau para petani ikan. |
---|