Analisis Kadar Dna Bercak Saliva Di Puntung Rokok Dalam Penentuan Jenis Kelamin

• Main Author: Kharina Waty
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2020
• Subjects: T173.2-174.5 Technological change; T58.5-58.64 Information technology
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/97033/1/1.%20HALAMAN%20DEPAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/2/2.%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/4/4.%20BAB%201.%20PENDAHULUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/5/5.%20BAB%202.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/6/6.%20BAB%203%20KERANGKA%20KONSEPTUAL%20DAN%20HIPOTESIS%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/7/7.%20BAB%204.%20METODE%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/8/8.%20BAB%205.%20HASIL%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/9/9.%20BAB%206.%20PEMBAHASAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/10/10.%20PENUTUP.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/11/11.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/12/12.%20LAMPIRAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/97033/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Puntung rokok yang ditemukan di TKP mungkin mengandung jejak bercak saliva dan sel epitel mukosa yang melekat dari bibir perokok, yang memungkinkan untuk identifikasi DNA. Identifikasi DNA salah satu cara untuk mengetahu jenis kelamin terduga pelaku agar memberi petunjuk penyidik untuk mencari pelaku kejahatan. Pemeriksaan jenis kelamin dapat menggunakan salah satu lokus yang spesifik yaitu Amelogenin (AMG). Lokus Amelogenin (AMG) yaitu Amel X dan Amel Y tidak mengalami rekombinasi homolog, sehingga baik digunakan dalam pemeriksaan DNA untuk penentuan jenis kelamin dalam forensik modern. Tujuan penelitian yaitu Menganalisis kualitas DNA puntung rokok pada efek interaksi paparan suhu dan menjelaskan efek interaksi waktu lama paparan suhu luar ruangan dengan penentuan jenis kelamin pada hari ke 7, ke 10 dan ke 20 menggunakan metode PCR pada lokus Amelogenin. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Sampel diambil dari 4 orang sukarelawan puntung rokok dengan total 16 sampel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan, sebagai berikut Sig. variabel waktu yaitu 0.001 (nilai sig. < 0.05) menunjukan ada perbedaan yang signifikan kadar DNA bercak saliva pada puntung rokok artinya semakin lama paparan suhu lingkungan, maka kadar DNA bercak saliva pada puntung rokok juga mengalami penurunan kadar. Efek interaksi waktu paparan selama 7,10 dan 20 hari tidak memiliki perbedaan signifikan terhadap pembacaan jenis kelamin dengan nilai Sig.yaitu 0.674 (nilai sig. > 0.05). Hasil visualisasi PCR menggunakan lokus Amelogenin selama hari ke-7,10 dan 20 yaitu 100%. Pada hari ke-7, 10 dan 20 menunjukan 100% benar jenis kelamin laki-laki dan 10% benar jenis kelamin perempuan.