Peran Social Capital Pada Penggunaan MKJP Di Kampung KB Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya
Data Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) menunjukkan bahwa tahun 2016 kepesertaan MKJP baru Kota Surabaya sejumlah 7,70%, tahun 2017 menjadi 5,16%, dan tahun 2018 sejumlah 36,29% dari total peserta KB dari tiap tahunnya. Data tersebut menunjukkan bahwa t...
Saved in:
Summary: | Data Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) menunjukkan bahwa tahun 2016 kepesertaan MKJP baru Kota Surabaya sejumlah 7,70%, tahun 2017 menjadi 5,16%, dan tahun 2018 sejumlah 36,29% dari total peserta KB dari tiap tahunnya. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat kenaikan kepesertaan baru KB MKJP. Penelitian ini bertujuan untuk menyiusun rekomendasi terkait peran social capital pada penggunaan MKJP di Kampung KB Surabaya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pendekatan kualitatif yang dilakukan Februari-Juli 2019 menggunakan studi fenomenologi. Tempat pengambilan data di Kampung KB dan non Kampung KB Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya. Informan pada penelitian terdiri dari informan dan informan kunci dengan pengambilan data melalui wawancara mendalam, FGD, dan observasi. Informan terdiri dari 14 orang pada Kampung KB (2 PUS akseptor MKJP, 3 PUS akseptor non MKJP, dan 2 PUS non peserta KB) dan 12 orang pada non Kampung KB (2 PUS akseptor MKJP, 2 PUS akseptor non MKJP, dan 2 PUS non peserta KB). Informan kunci terdiri dari 8 orang (1 Penyuluh KB, 1 pemegang program DP5A, 2 bidan kelurahan, 2 Ketua RW, dan 2 Institusi Masyarakat Perkotaan (Kader KB). Sedangkan peserta FGD terdiri dari 48 orang yang terbagi 8 kali FGD dengan 6 peserta pada setiap pertemuannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampung KB memiliki social capital berupa kepercayaan, norma, jejaring, dan timbal balik yang ada di masyarakat dimanfaatkan program Kampung KB pada peran untuk meningkatkan penggunaan MKJP, sedangkan social capital belum dimanfaatkan pada non Kampung KB. Disarankan promosi kesehatan melalui kegiatan peningkatan kapasitas tentang penggunaan MKJP perlu ditingkatkan, menggunakan media yang tepat sasaran, apresiasi kegiatan dilakukan lintas sektor, peran serta jejaring sosial dan dukungan dalam kelompok masyarakat perlu dilakukan untuk keluarga berencana. |
---|