Asuhan Keperawatan Ikterik Neonatus Pada Bayi Hiperbilirubin Di Ruang Neonatus Rsud Dr. Soegiri Lamongan
Hiperbilirubin merupakan keadaan bayi baru lahir, dimana keadaan bilirubin serum total lebih dari 10 mg/dl pada minggu pertama yang ditandai dengan warna kekuningan pada bayi atau biasa disebut dengan ikterus. Keadaan ini jika tidak ditangani dan berlanjut dengan kadar bilirubin indirek yang terl...
Saved in:
Summary: | Hiperbilirubin merupakan keadaan bayi baru lahir, dimana keadaan bilirubin
serum total lebih dari 10 mg/dl pada minggu pertama yang ditandai dengan
warna kekuningan pada bayi atau biasa disebut dengan ikterus. Keadaan ini
jika tidak ditangani dan berlanjut dengan kadar bilirubin indirek yang terlalu
tinggi maka dapat merusak sel-sel otak (Kern Ikterus). Daerah Jawa Timur
Angka Kematian Bayi (AKB) tertinggi terjadi di Kabupaten Probolinggo yaitu
sebesar 61,48 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan AKB terendah terjadi di
Kota Blitar yaitu 17,99 per 1.000 kelahiran hidup dan untuk AKB di Kabupaten
Malang sebesar 21,28 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian neonatal
terbanyak adalah BBLR, asfiksia dan kasus Ikterus neonatorum karena
hiperbilirubin.. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan Asuhan Keperawatan
Hiperbilirubin dengan Ikterik neonatus di Ruang Neonatus RSUD Dr. Soegiri
Lamongan.
Desain penelitian yang digunakan yaitu studi kasus. Subjek penelitian
yang digunakan yaitu satu klien dengan masalah keperawatan ikterik neonatus
pada bayi Hiperbilirubin di Ruang Neonatus RSUD Dr.Soegiri Lamongan.
Data diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi.
Data yang didapatkan melalui analisa dengan membandingkan teori dengan kasus.
Pada analisa data dan Rumusan Diagnosa ditemukan lima diagnosa keperawatan
yaitu Ikterik Neonatus, Hipertermi, Resiko Kerusakan integritas Kulit,
Resiko Ketidakseimbangan Cairan, Resiko Cidera yaitu sesuai dengan
tinjauan teori. Intervensi dilakukan sesuai tinjauan pustaka, Inovasi keperawatan
yang diberikan yaitu memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi yang dilakukan
pada klien yang sedang menjalani fototerapi selama tiga hari dan klien
mengalami penurunan derajat ikterik. Hasil evaluasi menunjukkan
diagnosa keperawatan ikterik neonatus teratasi. |
---|