Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola pencarian layanan kesehatan mahasiswa Kedokteran

Mahasiswa kedokteran merupakan kalangan yang memiliki bekal ilmu di bidang medis. Sehingga pola pencairan layanan kesehatan pada mahasiswa kedokteran menarik untuk diamati. Namun, belum banyak penelitian di Indonesia yang membahas masalah ini secara mendalam. Penelitian ini adalah penelitian deskrip...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Miftau Rahman Taufik, Pudji Lestari, Sutji Kuswarini
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
English
Published: Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/97786/1/Faktor-faktor%20yang%20berhubungan.pdf
http://repository.unair.ac.id/97786/2/Faktor-faktor%20yang%20behubungan.pdf
http://repository.unair.ac.id/97786/3/13.%20faktor%20faktor%20yg%20berhubungan%20dengan%20pola%20pencairan%20layanan%20kesehatan%20mahasiswa%20kedokteran.pdf
http://repository.unair.ac.id/97786/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Description
Summary:Mahasiswa kedokteran merupakan kalangan yang memiliki bekal ilmu di bidang medis. Sehingga pola pencairan layanan kesehatan pada mahasiswa kedokteran menarik untuk diamati. Namun, belum banyak penelitian di Indonesia yang membahas masalah ini secara mendalam. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan metode potong lintang yang dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya pada bulan Juni 2016. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa yang terpilih menjadi responden penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga semester 2,4,6, dan 8. Seratus dua puluh sampel dipilih secara acak dengan jumlah tiap semester 15 laki-laki dan 15 perempuan dengan syarat pernah sakit minimal satu kali dalam waktu 6 bulan terakhir. Pada penelitian ini didapatkan 63,3% responden memiliki kecenderungan untuk langsung membeli obat di apotek tanpa terlebih dahulu pergi ke dokter. Mahasiswa dengan tingkat semester yang lebih tinggi dan memiliki keluarga yang berprofesi sebagai dokter, memiliki persentase yang lebih besar untuk melakukan swamedikasi. Mayoritas mahasiswa kedokteran ketika sakit memilih untuk membeli obat secara langsung di apotek tanpa resep dokter daripada pergi ke layanan kesehatan yang lain dan faktor-faktor tingkat semester, kepemilikan keluarga yang berprofesi sebagai dokter, asal daerah, serta kondisi ekonomi responden berhubungan dengan pola pencarian layanan kesehatan pada mahasiswa kedokteran.