Peran Depresi Pada Pegaruh Kekerasan Seksual Berbasis Teknologi Terhadap Ide Bunuh Diri Pada Dewasa Awal
Fenomena ide bunuh diri merupakan masalah yang penting untuk diteliti pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran depresi pada pengaruh pengalaman kekerasan seksual berbasis teknologi terhadap kemunculan ide bunuh diri individu usia dewasa awal. Ide bunuh diri merupakan keingin...
Saved in:
Summary: | Fenomena ide bunuh diri merupakan masalah yang penting untuk diteliti
pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran depresi pada
pengaruh pengalaman kekerasan seksual berbasis teknologi terhadap kemunculan
ide bunuh diri individu usia dewasa awal. Ide bunuh diri merupakan keinginan
untuk mati, pemikiran, gagasan dan intensi untuk bunuh diri (Nock dkk., 2014).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada
sampel yang terdiri atas 322 subjek yang berada pada rentang usia 18 – 25 tahun.
Terdapat tiga skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Technology-
Facilitated Sexual Violence Victimization Scale yang dikembangkan oleh Henry
& Powell (2014) yang digunakan untuk mengukur tingkat pengalaman kekerasan
seksual berbasis teknologi, skala Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS) yang
dikembangkan oleh Lovibond & Lovibond (1995) untuk mengukur tingkat
depresi, kecemasan dan stres subjek serta Scale of Suicidal Ideation (SSI) yang
dikembangkan oleh Beck (1979) untuk mengukur tingkat kemunculan ide bunuh
diri.
Analisis data diuji melalui uji statistik korelasi, regresi linear multivariat
hierarki dan analisis jalur. Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini
menemukan bahwa kekerasan seksual berbasis teknologi berpengaruh secara
signifikan terhadap ide bunuh diri pada dewasa awal. Penelitian ini juga
menemukan bahwa depresi berpengaruh secara signifikan terhadap ide bunuh diri
pada dewasa awal. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa depresi memediasi
secara parsial hubungan antara kekerasan seksual berbasis teknologi dan ide
bunuh diri pada dewasa awal. Sedangkan untuk penyalahgunaan foto berkonteks
seksual, agresi seksual dan/atau paksaan, dan upaya ancaman berbasis foto dengan
konteks seksual tidak mempengaruhi ide bunuh diri pada dewasa awal. Selain itu,
ditemukan bahwa individu dengan orientasi seksual minoritas memiliki resiko ide
bunuh diri yang lebih rentan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
mengembangkan pendekatan intervensi internet positif yang dapat menciptakan
ruang maya yang lebih kondusif. |
---|