Hubungan Antara Paritas Dan Umur Induk Terhadap Service Per Conception, Conception Rate Serta Lama Kebuntingan Pada Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein Akseptor Inseminasi Buatan (Ib)
Pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus mengalami peningkatan diiringi dengan kebutuhan gizi yang juga terus meningkat. Masyarakat yang mulai menyadari pentingnya gizi yang terkandung pada susu meningkatkan konsumsi susu pada masyarakat Indonesia namun hal ini tidak diimbangi dengan ketersediaan s...
Saved in:
| Summary: | Pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus mengalami peningkatan diiringi dengan kebutuhan gizi yang juga terus meningkat. Masyarakat yang mulai menyadari pentingnya gizi yang terkandung pada susu meningkatkan konsumsi susu pada masyarakat Indonesia namun hal ini tidak diimbangi dengan ketersediaan susu. Seiring perkembangan teknologi, masyarakat Indonesia mulai antusias dengan dunia peternakan khususnya peternakan sapi perah walau masih dalam skala kecil dan masih belum mampu memenuhi kebutuhan susu masyarakat Indonesia. Jenis sapi yang banyak digunakan oleh peternak di Indonesia adalah sapi perah keturunan Friesian holstein yang dianggap cocok dengan keadaan iklim di Indonesia. Salah satu daerah penghasil susu di Indonesia terdapat di wilayah Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo yaitu Koperasi Unit Desa Argopuro dengan populasi sebanyak 3.892 ekor pada tahun 2017. Populasi sapi perah di Krucil mengalami penurunan jika dibandingkan dengan populasi pada tahun 2016 sejumlah 4.884 ekor. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah inseminator dan peternak. Laju peningkatan polupasi ternak akan lebih cepat jika efisiensi reproduksi menunjukkan nilai yang baik dan rendahnya angka kejadian gangguan reproduksi. Efisiensi reproduksi digunakan untuk mengevaluasi kinerja inseminator. Efisiensi reproduksi dapat dilihat dari Service per Conceptin (S/C), Conception Rate (CR), Calving Rate (CvR), Days Open (DO), dan Calving Interval (CI). Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur induk terhadap Service per Conception, Conception Rate serta lama kebuntingan pada sapi perah peranakan Friesian holstein yang merupakan parameter efisiensi reproduksi. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini salah satunya dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai puncak reproduktif yang selanjutnya berpengaruh terhadap produksi sapi perah peranakan Friesian holstein dengan melihat pada umur dan paritas tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat membantu masyarakat mengembangkan usaha dalam bidang peternakan khususnya sapi perah agar menjadi lebih baik. |
|---|