Hubungan Aktivitas Fisik Pada Perokok Pasif dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi di RSU Haji Surabaya)
Diabetes mellitus adalah kondisi kronis yang terjadi ketika kadar glukosa dalam darah meningkat sedangkan tubuh tidak dapat atau tidak cukup menghasilkan hormon insulin, maupun kondisi saat insulin tidak berfungsi secara efektif. Diabetes terdiri dari berbagai tipe, salah satunya adalah Diabetes...
Saved in:
Summary: | Diabetes mellitus adalah kondisi kronis yang terjadi ketika kadar
glukosa dalam darah meningkat sedangkan tubuh tidak dapat atau tidak cukup
menghasilkan hormon insulin, maupun kondisi saat insulin tidak berfungsi
secara efektif. Diabetes terdiri dari berbagai tipe, salah satunya adalah
Diabetes Melitus Tipe 2, yaitu Diabetes Melitus yang berhubungan erat
dengan resistensi insulin. Faktor risiko Diabetes Melitus Tipe 2 yang dapat
dimodifikasi yaitu berat badan lebih, obesitas, kurangnya aktivitas fisik,
perilaku sedentari, hipertensi, dislipidemia, diet tidak sehat dan merokok.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan
perilaku sedentari pada perokok pasif terhadap kejadian Diabetes Melitus
Tipe 2 di RSU Haji Kota Surabaya Tahun 2019.
Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancang
bangun case control. Sampel kasus adalah penderita Diabetes Melitus Tipe 2
yang merupakan perokok pasif, sedangkan sampel kontrol adalah non
penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang merupakan perokok pasif, masingmasing
sebanyak 52 responden, sehingga total responden adalah 104 orang.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling.
Pengambilan data melalui data sekunder dan data primer. Uji statistik yang
digunakan adalah uji chi square.
Hasil penelitian yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna
dengan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 pada perokok pasif adalah umur (p
= <0,001 : OR = 57 ; 95%CI = 16,4-199,6), tingkat pendidikan (p = <0,001 :
OR = 8,09 ; 95%CI = 2,268-28,853) dan aktivitas fisik (p = 0,02 ; OR = 3,463
; 95% CI = 1,1145-10,477) . Sedangkan variabel yang mempunyai hubungan
tidak bermakna dengan kejadian DM Tipe 2 pada perokok pasif adalah jenis
kelamin (p = 0,082), pekerjaan (p = 0,555) dan perilaku sedentari (p = 0,832).
Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara umur, tingkat
pendidikan dan aktivitas fisik perokok pasif dengan kejadian DM Tipe 2 di
RSU Haji Surabaya tahun 2019. |
---|