Analisis Kondisi Kesehatan Mental Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Berisiko Pada Remaja Sma Di Surabaya
Kesehatan mental merupakan unsur penting dalam kesehatan yang holistik. Masalah kesehatan mental sudah menjadi fokus pemerintah saat ini. Kasus yang berkaitan dengan kesehatan mental adalah 35 juta orang menderita depresi, 60 juta menderita bipolar,21 juta skizofrenia dan 47,5 juta demensia yang seb...
Saved in:
| Summary: | Kesehatan mental merupakan unsur penting dalam kesehatan yang holistik. Masalah kesehatan mental sudah menjadi fokus pemerintah saat ini. Kasus yang berkaitan dengan kesehatan mental adalah 35 juta orang menderita depresi, 60 juta menderita bipolar,21 juta skizofrenia dan 47,5 juta demensia yang sebagian besar diderita oleh remaja dan lansia. Masa remaja merupakan masa tumbuh kembang fisik, psikologis dan intelektual yang baik. Faktor person dan environment dapat berkaitan dengan perilaku remaja. Perilaku remaja pun berkaitan dengan kondisi mentalnya. Semkain baik kondisi mentalnya maka perilaku remaja akan semakin baik.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional . Jumlah sample pada peneltian ini adalah sebanyak 150 siswa SMA di lima SMA Surabaya yang diambil secara acak berdasarkan pembagian wilayah di Surabaya. Variabel bebas pada penelitian ini adalah faktor person dan environment sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah kondisi kesehatan mental.
Hasil penelitian dengan tabulasi frekuensi dan cross table menunjukkan bahwa dapat digambarkan bahwa kondisi prosocial awal sebesar 77,3% abnormal menjadi 40% pada kondisi lanjutan, kondisi hyperactivity cenderung normal, kondisi emotional symptom juga cenderung normal, kondisi conduct problem awal sebesar 69,3% menjadi 19,3 pada pemeriksaan lanjutan. Pada kondisi peer problem awal sebesar 40% turun menjadi 23,7%..
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dapat digambarkan bahwa terjadi perubahan kondisi prosocial yang semakin baik, conduct problem juga semakin baik, dan peer problem semakin baik yaitu dari abnormal menjadi perbatasan dan normal. Hal itu menunjukkan kondisi kesehatan mental responden yang normal namun ada perubahan baik yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk meningkatkan pemberian informasi dari orang tua, guru atau pendidik sebaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa dengan menggunakan media-media yang menarik bagi remaja SMA di Surabaya. |
|---|