Kadar Amonia (NH3), Nitrit (NO2) dan Nitrat (NO3) Pada Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Sistem Akuaponik Dengan Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica), Pakcoy (Brassica rapa L.) dan Bayam merah (Amaranthus tricolor L.)
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Peningkatan budidaya tidak lepas dari permasalahannya, yaitu limbah budidaya yang berasal dari feses dan sisa pakan yang mengandung bahan organik yang tinggi. Perairan yang m...
Saved in:
Summary: | Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Peningkatan budidaya tidak lepas dari permasalahannya, yaitu limbah budidaya yang berasal dari feses dan sisa pakan yang mengandung bahan organik yang tinggi. Perairan yang memiliki bahan organik yang tinggi tidak berdampak baik pada sistem budidaya khususnya kualitas air. Amonia merupakan salah satu parameter kualitas air yang merupakan masalah besar bagi ikan dalam kegiatan budidaya ikan. Kadar Amonia yang tinggi dapat bersifat racun pada kegiatan budidaya. Oleh karena itu penerapan teknologi pada budidaya sangat diperlukan untuk memperbaiki kualitas air, salah satu yang dapat diterapkan adalah akuaponik yang merupakan teknik budidaya yang dilakukan dengan menggabungkan budidaya tanaman dan ikan. Pemanfaatan tanaman air pada akuaponik, yaitu sebagai bagian dari sistem filter biologi terbukti efektif memperbaiki kualitas air. Tanaman air terbukti dapat menyerap zat racun berupa ammonia dan nitrat yang berasal dari sisa pakan, feses dan urine ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar amonia (NH3), nitrit (NO2) dan nitrat (NO3) pada sistem akuaponik serta jenis tanaman yang paling efektif dalam menyerap amonia (NH3), nitrit (NO2) dan nitrat (NO3) pada budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan tanaman bayam, kangkung dan pakcoy.
Penelitian bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu sistem akuaponik menggunakan tanaman kangkung, pakcoy, dan bayam merah. Parameter yang diamati yaitu kadar amonia (NH3), nitrit (NO2) dan nitrat (NO3). Data yang didapatkan kemudian dianalisa menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu pada budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) sistem akuaponik dengan hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terjadi pada perlakuan P3 (tanaman bayam) selama satu bulan penelitian dengan nilai konsentrasi ammonia (NH3) adalah 0.814 mg/L, Nitrit (NO2) yaitu 0.218 mg/L, dan nitrat (NO3) yaitu 3.008 mg/L. |
---|