Perlindungan Indikasi Geografis untuk Pertumbuhan Industri Kreatif di Sektor Kerajinan Batik
Penelitian ini dilatarbelakangi belum digunakannya Indikasi Geografis sebagai model perlindungan bagi kerajinan Batik (khususnya di Jawa Timur) yang berkualitas sangat baik dan khas seperti Batik Bangkalan, Batik Sumenep, Batik Pamekasan, Batik Malang, Ponorogo, dsbnya. Mengingat kerajinan Batik ber...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Universitas Airlangga
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/98854/1/21%20Perlindungan_Batik.pdf http://repository.unair.ac.id/98854/2/21%20PG%20kadep.pdf http://repository.unair.ac.id/98854/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini dilatarbelakangi belum digunakannya Indikasi Geografis sebagai model perlindungan bagi kerajinan Batik (khususnya di Jawa Timur) yang berkualitas sangat baik dan khas seperti Batik Bangkalan, Batik Sumenep, Batik Pamekasan, Batik Malang, Ponorogo, dsbnya. Mengingat kerajinan Batik bercirikan khas kedaerahan, maka sistem perlindungan produk kerajinan Batik seharusnya diarahkan ke proteksi Indikasi Geografis. Proteksi Indikasi Geografis sangat dibutuhkan karena kualitas dan karakteristik kerajinan Batik pada umumnya sangat dipengaruhi oleh faktor wilayah geografis daerah setempat. Indikasi Geografis ini memproteksi produk kerajinan batik yang berciri khas, bereputasi dan berkualitas baik, yang kualitas dan reputasi produk tersebut dipengaruhi alam, cuaca, tanah dan unsur geografis daerah yang bersangkutan, yang tidak dimiliki daerah lain. Indikasi Geografis memproteksi keunggulan, citra, asal dan kualitas produk daerah setempat agar tidak bisa ditiru daerah atau negara lain. Dengan adanya perlindungan berbasis Indikasi Geografis diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan industri kreatif di bidang kerajinan Batik dan meningkaikan nilai tambah produk yang akhirnya dapat memberi kontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta pertumbuhan perekonomian Jawa Timur. |
---|