Prevalensi dan Intensitas Cacing Endoparasit pada Ikan Layur (Trichiurus sp.) di Lokasi Pendaratan Tempat Pelelangan Ikan Panarukan Kabupaten Situbondo dan Muncar Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur
Ikan layur (Trichiurus sp.) adalah salah satu ikan demersal yang menjadi komoditas ekonomis penting sejak adanya permintaan ekspor dari beberapa negara di Asia seperti Tiongkok, Korea dan Jepang. Ikan layur banyak diminati karena tekstur dagingnya lembut, durinya lebih sedikit serta kandungan protei...
Saved in:
Summary: | Ikan layur (Trichiurus sp.) adalah salah satu ikan demersal yang menjadi komoditas ekonomis penting sejak adanya permintaan ekspor dari beberapa negara di Asia seperti Tiongkok, Korea dan Jepang. Ikan layur banyak diminati karena tekstur dagingnya lembut, durinya lebih sedikit serta kandungan protein yang tinggi berkisar 7.6-24.6 g/100 g. Tahun 2017 produksi perikanan tangkap Jawa Timur mencapai 551.925 ton. Beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi menjadi wilayah produksi ikan layur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis cacing endoparasit yang menginfeksi ikan layur (Trichiurus sp.), menghitung dan menganalisis prevalensi dan intensitas serta membandingkan hasil prevalensi dan intensitas yang didapatkan di TPI Panarukan Situbondo dan TPI Muncar Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 162 ekor dengan pengambilan sampel sebanyak tiga kali pada masing-masing lokasi. Ukuran ikan layur yang diperiksa rata-rata sebesar 56,47 ± 12,80 cm. Parameter dari penelitian ini yaitu tingkat prevalensi dan intensitas cacing endoparasit yang menginfeksi ikan layur di TPI Panarukan, Situbondo dan Muncar, Banyuwangi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacing endoparasit yang ditemukan menginfeksi ikan layur yaitu Anisakis simplex dan Camallanus carangis. Tingkat prevalensi cacing endoparasit pada TPI Panarukan lebih tinggi dari TPI Muncar yaitu 23,46 %, sedangkan TPI Muncar sebesar 13,58 % namun keduanya masuk kategori yang sama yaitu sering. Nilai intensitas cacing endoparasit di TPI Panarukan juga didapatkan lebih tinggi daripada TPI Muncar yaitu 1,53, sedangkan TPI Muncar sebesar 1,1 dan keduanya juga dalam kategori yang sama yaitu rendah. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata (p≥0,05) pada prevalensi dan intensitas cacing endoparasit pada TPI Panarukan, Situbondo dan TPI Muncar, Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. |
---|