Optimalisasi Rasio N:P Pupuk Limbah Budidaya Udang Terhadap Pertumbuhan Nannochloropsis oculata

Limbah budidaya udang merupakan limbah yang dihasilkan dari budidaya udang vaname intensif, superintensif yang berpotensi sebagai pemasok limbah dalam perairan. Limbah berbentuk sedimen mengandung nutrien yang tinggi berupa N, P2O5, K2O yang berpotensi dijadikan pupuk organik. Pengolahan limbah budi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Khoirun Nisa
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2020
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/98888/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/2/2.%20RINGKASAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/5/5.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/6/6.%20BAB%20III%20KERANGKA%20KONSEPTUAL%20DAN%20HIPOTESIS.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/7/7.%20BAB%20IV%20METODOLOGI.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/8/8.%20BAB%20V%20HASIL%20DAN%20PEMBAHASAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/9/9.%20BAB%20VI%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/10/10.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/11/11.%20LAMPIRAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/12/12.%20PERNYATAAN%20KESEDIAAN%20PUBLIKASI.pdf
http://repository.unair.ac.id/98888/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Limbah budidaya udang merupakan limbah yang dihasilkan dari budidaya udang vaname intensif, superintensif yang berpotensi sebagai pemasok limbah dalam perairan. Limbah berbentuk sedimen mengandung nutrien yang tinggi berupa N, P2O5, K2O yang berpotensi dijadikan pupuk organik. Pengolahan limbah budidaya udang perlu dicoba pemanfaatannya untuk pakan alami, salah satunya misalnya Nannochloropsis oculata. Limbah budidaya udang memiliki nilai rasio N:P rendah sehingga dilakukan pengaturan rasio N:P untuk mendukung pertumbuhan mikroalga. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk cair limbah budidaya udang dengan rasio N:P berbeda dan mengetahui rasio N:P optimal pupuk cair limbah budidaya udang yang menghasilkan pertumbuhan tertinggi dari budidaya N. oculata. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Variabel bebasnya yaitu perbedaan rasio N:P dalam limbah budidaya udang diperkaya urea pada media kultur, yaitu P0 pupuk walne sebagai kontrol (rasio N:P 17:1), P1 pupuk limbah budidaya udang sebagai kontrol (rasio N:P 5,9:1), Pupuk limbah budidaya udang diperkaya urea pada P2 dengan rasio N:P 10,5:1, P3 dengan rasio N:P 15,5:1, P4 dengan rasio N:P 20,5:1, dan P5 dengan rasio N:P 25,5:1. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisa Varian (ANAVA) dan dilanjutkan dengan Uji Perbandingan Berganda Duncan (DMRT) yang digunakan apabila didapatkan hasil yang berbeda nyata. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa limbah budidaya udang dengan rasio N:P berbeda diperkaya dengan urea memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan laju pertumbuhan Nannochloropsis oculata. Pertumbuhan populasi N. oculata selama 7 hari budidaya mengalami 4 fase yaitu fase adaptasi, eksponensial, penurunan laju pertumbuhan dan kematian. Berdasarkan uji lanjut statistik menunjukkan bahwa puncak populasi tertinggi pada rasio N:P 15,5:1 dengan rata-rata kepadatan 965x104 sel/ml dan puncak populasi terendah yaitu pada rasio N:P 25,5:1 dengan rata-rata kepadatan 380x104 sel/ml, sedangkan pada rasio N:P 5,9:1 dan N:P 10,5:1 tidak berbeda nyata dengan puncak populasi masing-masing 700x104 sel/ml dan 795x104 sel/ml, dan pada rasio N:P 20,5:1 menghasilkan puncak populasi 525x104 sel/ml. Rasio N:P 15,5:1 juga menghasilkan laju pertumbuhan tertinggi pada fase eksponensial dengan rata-rata laju pertumbuhan 301x104 sel/ml/hari, sedangkan laju pertumbuhan terendah yaitu pada rasio N:P 25,5:1 dengan ratarata laju pertumbuhan 85x104 sel/ml/hari.