Kebijakan Pemerintah dalam Melindungi Indikasi Geografis untuk Pertumbuhan Industri Kreatif di Sektor Kerajinan Batik

Kerajinan Batik, khususnya di Jawa Timur seperti Batik Bangkalan, Batik Tanjugbumi, Batik Sumenep, Batik Malang, Batik Tuban, Batik Ponorogo dsbnya mempunyai kualitas yang sangat baik dan memiliki kharakteristik yang khas serta unik akibat pengaruh wilayah geografis. Namun sayangnya kerajinan Batik...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mas Rahmah
Format: Book PeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: PT. REVKA PETRA MEDIA 2015
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/98951/3/31%20Kebijakan_Batik.pdf
http://repository.unair.ac.id/98951/2/31%20PG%20kadep.pdf
http://repository.unair.ac.id/98951/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kerajinan Batik, khususnya di Jawa Timur seperti Batik Bangkalan, Batik Tanjugbumi, Batik Sumenep, Batik Malang, Batik Tuban, Batik Ponorogo dsbnya mempunyai kualitas yang sangat baik dan memiliki kharakteristik yang khas serta unik akibat pengaruh wilayah geografis. Namun sayangnya kerajinan Batik yang memiliki kualitas bagus dan karakteristik yang unik tidak banyak dikembangkan dan dilindungi melalui mekanisme perlindungan Indikasi Geografis. Berdasarkan hasil penelitian pada tahun pertama, diperoleh data bahwa kebanyakan kerajinan Batik dilindungi dan didaftarkan dalam pendaftaran Hak Cipta. Akibat belum adanya perlindungan batik melalui skema Indikasi Geografis, banyak terjadi pelanggaran dan peniruan motif, desain dan nama Batik daerah oleh pihak luar negeri bahkan banyak motif dan desain Batik yang didaftarkan atas nama perorangan warga negara asing di negaranya masing-masing. Belum dilindunginya Batik melalui Indikasi Geografis menyebabkan pelanggaran atau peniruan motif atau desain Batik tersebut tidak dapat ditindak secara hukum.