Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir
peningkatan kadar CRH dan kortisol maternal. ini akan meningkatkan jumlah CRH dan kortisol pada janin dan menurunkan ekspresi 11β-HSD2 di plasenta. Meningkatnya kadar CRH akan meningkatkan aktifitas glukokortikoid yang akan menurunkan Growth Factors,juga akan mempengaruhi ekspresimTORC1 sebagai mek...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English English English |
Published: |
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/99319/1/Pengaruh%20Frekuensi%20Paparan%20Stresor.pdf http://repository.unair.ac.id/99319/2/PENGARUH%20FREKUENSI%20PAPARAN%20STRESOR%20CAHAYA%20SAAT%20KEBUNTINGAN.pdf http://repository.unair.ac.id/99319/5/Pengaruh%20frekuensi%20paparan%20stresor.pdf http://repository.unair.ac.id/99319/ http://www.digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/index.php/jip/article/view/471 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English |
id |
id-langga.99319 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.993192021-07-03T13:29:33Z http://repository.unair.ac.id/99319/ Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir Dwi Puji Wijayanti Hermanto Tri Joewono Widjiati R Medicine (General) RG Gynecology and obstetrics peningkatan kadar CRH dan kortisol maternal. ini akan meningkatkan jumlah CRH dan kortisol pada janin dan menurunkan ekspresi 11β-HSD2 di plasenta. Meningkatnya kadar CRH akan meningkatkan aktifitas glukokortikoid yang akan menurunkan Growth Factors,juga akan mempengaruhi ekspresimTORC1 sebagai mekanisme pertahanan sel. GH, dan IGF-1 sedangkan menurunnya ekspresi 11β-HSD2 pada akhirnya akan menyebabkan perkembangan organ yang tak seimbang. Tujuan.Untuk mengetahui pengaruh frekuensi paparan stresor cahaya selama kebuntingan terhadap jumlah dendrit dan ekspresi mTORC1 anak mencit (Mus musculus). Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan post test only group design. Jumlah dendrit diukur dengan Golgy Cox hasil rerata jumlah dendrit dalam 5x lapangan pandang. Ekspresi mTORC1diukur dengan indeks skala Remelle . Analisis data menggunakan uji Post Hoc dengan tingkat kemaknaan 95% (0,05). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rerata jumlahdendrit yang signifikan antara kelompok kontrol (22.30) dan kelompok perlakuan 2 (7.55 ) lebih rendah. Hal yang serupa juga didapatkan padaekspresimTORC1. Terdapat perbedaan yang berarti padaekspresimTORC1. kelompok kontrol (1.14) dan kelompok perlakuan 2 (4.28) lebih tinggi. Selain itu, didapatkan juga hubungan (p < 0,05) antara jumlah sel dendrit danekspresimTORC1 otak anak mencit baru lahir dengan menggunakan korelasiPearson. Hasil uji korelasi Pearson didapatkan nilai signifikansi 0,068 dengan p < 0,05 dan nilai korelasi 0,338 dengan arah korelasi negative Kesimpulan : Jumlah dendrit pada kelompok perlakuan1 dan 2 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan ekspresi mTORC1 pada kelompok perlakuan1 dan 2 lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. STIKES Insan Cendekia Medika Jombang 2019-03 Article PeerReviewed text en http://repository.unair.ac.id/99319/1/Pengaruh%20Frekuensi%20Paparan%20Stresor.pdf text en http://repository.unair.ac.id/99319/2/PENGARUH%20FREKUENSI%20PAPARAN%20STRESOR%20CAHAYA%20SAAT%20KEBUNTINGAN.pdf text en http://repository.unair.ac.id/99319/5/Pengaruh%20frekuensi%20paparan%20stresor.pdf Dwi Puji Wijayanti and Hermanto Tri Joewono and Widjiati (2019) Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir. Jurnal Keperawatan, 17 (1). pp. 60-67. ISSN 2580-4782 http://www.digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/index.php/jip/article/view/471 |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Universitas Airlangga Library |
collection |
UNAIR Repository |
language |
English English English |
topic |
R Medicine (General) RG Gynecology and obstetrics |
spellingShingle |
R Medicine (General) RG Gynecology and obstetrics Dwi Puji Wijayanti Hermanto Tri Joewono Widjiati Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir |
description |
peningkatan kadar CRH dan kortisol maternal. ini akan meningkatkan jumlah CRH dan kortisol pada janin dan menurunkan ekspresi 11β-HSD2 di plasenta. Meningkatnya kadar CRH akan meningkatkan aktifitas glukokortikoid yang akan menurunkan Growth Factors,juga akan mempengaruhi ekspresimTORC1 sebagai mekanisme pertahanan sel. GH, dan IGF-1 sedangkan menurunnya ekspresi 11β-HSD2 pada akhirnya akan menyebabkan perkembangan organ yang tak seimbang. Tujuan.Untuk mengetahui pengaruh frekuensi paparan stresor cahaya selama kebuntingan terhadap jumlah dendrit dan ekspresi mTORC1 anak mencit (Mus musculus). Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan post test only group design. Jumlah dendrit diukur dengan Golgy Cox hasil rerata jumlah dendrit dalam 5x lapangan pandang. Ekspresi mTORC1diukur dengan indeks skala Remelle . Analisis data menggunakan uji Post Hoc dengan tingkat kemaknaan 95% (0,05). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rerata jumlahdendrit yang signifikan antara kelompok kontrol (22.30) dan kelompok perlakuan 2 (7.55 ) lebih rendah. Hal yang serupa juga didapatkan padaekspresimTORC1. Terdapat perbedaan yang berarti padaekspresimTORC1. kelompok kontrol (1.14) dan kelompok perlakuan 2 (4.28) lebih tinggi. Selain itu, didapatkan juga hubungan (p < 0,05) antara jumlah sel dendrit danekspresimTORC1 otak anak mencit baru lahir dengan menggunakan korelasiPearson. Hasil uji korelasi Pearson didapatkan nilai signifikansi 0,068 dengan p < 0,05 dan nilai korelasi 0,338 dengan arah korelasi negative Kesimpulan : Jumlah dendrit pada kelompok perlakuan1 dan 2 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan ekspresi mTORC1 pada kelompok perlakuan1 dan 2 lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. |
format |
Article PeerReviewed |
author |
Dwi Puji Wijayanti Hermanto Tri Joewono Widjiati |
author_facet |
Dwi Puji Wijayanti Hermanto Tri Joewono Widjiati |
author_sort |
Dwi Puji Wijayanti |
title |
Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir |
title_short |
Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir |
title_full |
Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir |
title_fullStr |
Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir |
title_full_unstemmed |
Pengaruh Frekuensi Paparan Stresor Cahaya Saat Kebuntingan Terhadap Jumlah Dendrit Dan Ekspresi Mtorc1otak Mencit (Mus Musculus) Baru Lahir |
title_sort |
pengaruh frekuensi paparan stresor cahaya saat kebuntingan terhadap jumlah dendrit dan ekspresi mtorc1otak mencit (mus musculus) baru lahir |
publisher |
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang |
publishDate |
2019 |
url |
http://repository.unair.ac.id/99319/1/Pengaruh%20Frekuensi%20Paparan%20Stresor.pdf http://repository.unair.ac.id/99319/2/PENGARUH%20FREKUENSI%20PAPARAN%20STRESOR%20CAHAYA%20SAAT%20KEBUNTINGAN.pdf http://repository.unair.ac.id/99319/5/Pengaruh%20frekuensi%20paparan%20stresor.pdf http://repository.unair.ac.id/99319/ http://www.digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/index.php/jip/article/view/471 |
_version_ |
1707053004546375680 |