Deteksi Brucella Abortus Pada Sapi Potong Dengan Metode Rose Bengal Test (Rbt) Di Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan
Brucellosis merupakan penyakit hewan menular strategis karena penularannya cepat, sehingga memerlukan pengaturan lalu lintas hewan yang ketat. Kerugian akibat dari yang ditimbulkan pada ternak dapat berupa keluron, anak yang dilahirkan lemah kemudian mati, hygroma, arthritis, dan orchitis. Selain it...
Saved in:
Summary: | Brucellosis merupakan penyakit hewan menular strategis karena penularannya cepat, sehingga memerlukan pengaturan lalu lintas hewan yang ketat. Kerugian akibat dari yang ditimbulkan pada ternak dapat berupa keluron, anak yang dilahirkan lemah kemudian mati, hygroma, arthritis, dan orchitis. Selain itu pengendalian dan penanggulangan brucellosis dirasa kian penting mengingat penyakit ini bersifat zoonosis. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui apakah sapi potong tersebut positif terinfeksi brucellosis apabila sampelnya diuji dengan menggunakan metode Rose Bengal Test (RBT). Pada tanggal 13-31 Januari 2020 dilakukan pemeriksaan terhadap 65 ekor sapi potong dari jumlah komoditas yang dilalulintaskan. Sampel yang digunakan adalah serum darah sapi. Sampel yang diperoleh kemudian dilanjutkan dengan uji laboratorium berupa uji Rose Bengal Test (RBT). Kesimpulan dari hasil pemeriksaan Rose Bengal Test (RBT) tidak ditemukan hasil positif pada sapi potong yang dilalulintaskan di Wilayah Kerja Jembatan Penyeberangan Suramadu Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan. Hal tersebut dapat dikarenakan sapi potong berasal dari daerah bebas Brucellosis dan pada periode tersebut tidak ada sapi potong yang terinfeksi. |
---|