Analisa Fraud Piutang Usaha Pada PT Gresik Cipta Sejahtera dan Penyelesaiannya

• Main Author: M.RIZKY HARTAWAN
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2020
• Subjects: H Social Sciences; HJ Public Finance
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/99519/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/99519/2/2.%20DAFTAR%20ISI%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/99519/3/3.%20BAB%201%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/99519/4/4.%20BAB%202%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/99519/5/5.%20BAB%203%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/99519/6/6.%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/99519/7/7.%20LAMPIRAN%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/99519/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik setelah melakukan penelitian pada PT Gresik Cipta Sejahtera. Berdasarkan pembahasan dari bab sebelumnya mengenai analisa fraud piutang pada PT Gresik Cipta Sejahtera dan penyelesaiannya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.Kasus fraud berupa penggelapan terhadap pelunasan piutang dilakukan olehoknum karyawan PT Gresik Cipta Sejahtera yang bertugas di wilayah. 2.Jenis piutang penjualan yang menjadi objek fraud tersebut berupa penjualanpupuk subsidi. 3.Oknum pegawai memanfaatkan opportunity atau kesempatan dariminimnya informasi tentang pembayaran yang dimiliki pelanggan untukmelakukan fraud. 4.Upaya preventif yang dilakukan pihak internal PT Gresik Cipta Sejahterauntuk meminimalisir fraud tersebut adalah dengan mengubah prosedurpembayaran menjadi transfer langsung ke rekening perusahaan. 5.PT Gresik Cipta Sejahtera melakukan penyelesaian kasus fraud tersebutdengan cara membentuk tim khusus yang anggotanya berasal dariperwakilan bagian penagihan, hukum, dan pengendalian internal milikperusahaan. 6.Penyelesaian ditempuh secara dua langkah, yaitu kekeluargaan dan hukum.Penyelesaian secara kekeluargaan dilakukan untuk menimbulkan itikadbaik dari oknum pelaku fraud. Apabila tidak dapat diselesaikan secarakekeluargaan, maka kemudian jalur hukum akan ditempuh.