Efektivitas Model Supply Chain Management Sebagai Alat Pengawasan Distribusi Produk Pupuk Bersubsidi Wilayah Jawa Timur: Studi Kasus Pada PT Pupuk Kalimantan Timur Kp Surabaya

PT Pupuk Kaltim KP Surabaya Wilayah Jawa Timur menerapkan model SCM pupuk bersubsidi dengan tiga pola saluran sebagai berikut: 1. Lini I - PBM - Lini II - Lini III - Lini IV 2. Lini I - PBM - Lini III - Lini IV 3. Lini I - PBM - Lini II - Lini IV Performa model SCM yang dinilai paling efektif ad...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Aulia Gardha Pamungkas
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2020
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/99561/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf
http://repository.unair.ac.id/99561/2/2.%20DAFTAR%20ISI%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/99561/3/3.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/99561/4/4.%20BAB%20II%20GAMBARAN%20UMUM%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/99561/5/5.%20BAB%20III%20PEMBAHASAN%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/99561/6/6.%20BAB%20IV%20PENUTUP%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/99561/7/7.%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/99561/8/8.%20LAMPIRAN%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/99561/9/9.%20PERNYATAAN%20KESEDIAAN%20PUBLIKASI.pdf
http://repository.unair.ac.id/99561/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:PT Pupuk Kaltim KP Surabaya Wilayah Jawa Timur menerapkan model SCM pupuk bersubsidi dengan tiga pola saluran sebagai berikut: 1. Lini I - PBM - Lini II - Lini III - Lini IV 2. Lini I - PBM - Lini III - Lini IV 3. Lini I - PBM - Lini II - Lini IV Performa model SCM yang dinilai paling efektif adalah model 1 dan 3. Dalam kedua fungsi ini segala aspek telah terbukti maksimal dalam pemenuhan kegaiatannya. Perencanaan, kualitas pengolahan data, dan waktu yang diperlukan telah dipergunakan dengan maksimal oleh fungsi manajemen permintaan. Dalam aktivitas manajemen pergudangan juga telah mengaplikasikan cross docking yang menguntungkan bagi kecepatan proses sortir, penyimpanan, biaya yang efisien, dan kontrol kualitas yang terjadwal. Lokasi antara gudang penyangga dengan distributor yang tidak terlalu jauh membuat biaya ekspeditur semakin hemat karena volume minimum yang dikirimkan berjumlah besar. Serta pertanggungjawaban yang diberikan pada perusahaan pergudangan jelas dan dapat disepakati antar rekan perusahaan. Dalam model kedua, SCM dalam kondisi seperti ini biasanya disebabkan oleh force majeur ketika pihak-pihak yang bersangkutan tidak kuasa untuk mempertanggungjawabkan adanya kesalahan yang diakibatkan oleh factor alam. Ekspeditur dalam pelaporan informasi pada pihak yang terkait harus tetap mempertanggungjawabkan informasi aktual yang sedang terjadi agar validitas data dapat dipercayai oleh PT Pupuk Kaltim maupun pemerintah. Namun karena sudah ada integrasi informasi antar fungsi yang diterapkan dengan SAP, kondisi seperti ini sudah sangat jarang terjadi karena peramalan permintaan serta perencanaan produksi akan sangat cepat diketahui apabila telah terjadi perubahan informasi.