Pengaruh Intervensi Militer Amerika Serikat Di Irak Tahun 2003 Terhadap Dinamika Perlawanan Insurgensi

Setelah terjadinya serangan 9/11 di New York, Amerika Serikat melaksanakan intervensi militer terhadap Irak pada tahun 2003. Intervensi militer ini ditujukan untuk mengakhiri rezim Saddam Hussein yang sudah berkuasa sejak dua dekade sebelumnya. Intervensi militer Amerika Serikat pada tahun 2003 bert...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fauzan Ramadhana
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2020
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/99880/1/1.%20COVER.pdf
http://repository.unair.ac.id/99880/2/2.%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/99880/3/3.%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/99880/4/4.%20BAB%20I.pdf
http://repository.unair.ac.id/99880/5/5.%20BAB%20II.pdf
http://repository.unair.ac.id/99880/6/6.%20BAB%20III.pdf
http://repository.unair.ac.id/99880/7/7.%20BAB%20IV.pdf
http://repository.unair.ac.id/99880/8/8.%20BAB%20V.pdf
http://repository.unair.ac.id/99880/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/99880/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Setelah terjadinya serangan 9/11 di New York, Amerika Serikat melaksanakan intervensi militer terhadap Irak pada tahun 2003. Intervensi militer ini ditujukan untuk mengakhiri rezim Saddam Hussein yang sudah berkuasa sejak dua dekade sebelumnya. Intervensi militer Amerika Serikat pada tahun 2003 bertujuan untuk membangun pemerintahan Irak baru yang stabil dan demokratis. Namun pada kenyataannya terjadi perang berkepanjangan antara pasukan Amerika Serikat dengan berbagai kelompok militan dan situasi tersebut menyebabkan meningkatnya dinamika perlawanan kelompok insurgensi. Penelitian ini memiliki pendekatan eksplanatif yang mengkaji intervensi militer Amerika Serikat dan dinamika perlawanan kelompok insurgensi dengan cara menjelaskan dan mencari kaitan antara keduanya melalui beberapa faktor dan variabel yang saling mempengaruhi keduanya. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori intervensi militer dan teori insurgensi, yang mana keduanya memiliki variabel yang saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Peneliti menemukan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong meningkatnya dinamika perlawanan kelompok insurgensi, yaitu terdapat hubungan sebab-akibat antara intervensi militer dan insurgensi, miskalkulasi strategi yang digunakan dalam intervensi militer dan pelanggaran hak asasi manusia serta kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat terhadap masyarakat Irak. Ketiga faktor tersebut dapat diidentifikasi pada intervensi militer Amerika Serikat yang dimulai sejak tahun 2003 hingga tahun 2011. Fenomena intervensi militer ini menarik untuk diteliti karena seringkali terdapat persepsi bahwa kehadiran pasukan Amerika Serikat di Irak adalah untuk mencegah dan memerangi terorisme, namun justru ISIS dapat berkembang dan pada akhirnya mendominasi Irak pada tahun 2014.